4

2K 173 20
                                    

Warn! Ada gambar yang tidak didukung untuk kaum polos walau cuma dikit.

Happy reading!



























Pukul 9 malam. Sesuai perintah Yuvin, Yohan mendatangi apartementnya. Dengan perasaan ragu, tangannya memencet tombol-tombol password untuk membuka pintu apartement yang sudah dihafalnya di luar kepala.

Cklek.

Pintunya terbuka, Menampakkan suasana remang-remang sebagai penyambut kedatangan.

Dimana seseorang yang memerintahnya untuk datang kemari?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimana seseorang yang memerintahnya untuk datang kemari?

Langkah kakinya ia bawa memasuki apartement mewah itu dengan hati-hati. Tanpa menimbulkan suara yang berarti, tangannya lalu menutup pintu dibelakangnya.

Belum satu langkah lagi ia melangkah—

"Kau terlambat satu menit lebih empat puluh detik."

—Suara berat itu lebih dulu menginterupsi, mengantarkan mata Yohan pada seseorang yang tengah terduduk di sofa pojok ruangan dengan kaki yang terlipat arogan.

Mulutnya sibuk menyesap lintingan tembakau pada sela jemarinya. Lalu menghembuskan asapnya ke udara, seakan apartement ini bukan tempat yang tertutup.

"M-maaf." Yohan menunduk dalam saat Yuvin menatap dengan sorot matanya yang tajam. Sial, ia tidak suka didominasi.

"Kau tau aku orang yang disiplin soal waktu kan?" Tegasnya.

"Ya."

"Mengapa masih mengulanginya?"

Yuvin itu dewan pengawas sekolah. Tingkat kedisiplinannya terlalu tinggi bahkan untuk hal-hal kecil seperti saat ini.

"Maaf, aku salah."

"Sudah berulang kali kau berkata begitu, berulangkali memukuli siswa lain, dan berulangkali pula membuatku geram!"

Yohan tersentak kaget. Yuvin membentaknya diakhir kalimat.

"Buka celanamu."

Tubuh Yohan gemetar, ia belum terbiasa diperlakukan dengan tekanan seperti ini.

Netranya menatap takut-takut kearah Yuvin, lalu segera dengan cepat membuka celana training yang dipakainya saat menyadari ekspresi Yuvin semakin mengeras.

"Oh, kau memakainya!"Sedikit mengagetkan Yohan. Seruan Yuvin menggema selepas ia menanggalkan celananya. Menyisakan tubuh atas yang berbalut kaos tipis dan g-string pink pemberian Yuvin.

Memalukan sebenarnya, menyadari bagian bawah tubuhnya ditatapi intens oleh Yuvin seperti itu.

Memalukan sebenarnya, menyadari bagian bawah tubuhnya ditatapi intens oleh Yuvin seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Yuvin bangkit dari duduk setelah sebelumnya mematikan rokok kedalam asbak.

Langkah kakinya semakin mendekat kearah Yohan yang berdiri dengan tubuh bagian bawahnya bergerak gelisah.

"Seharian penuh?" Jari panjang Yuvin menyentuh pita kecil tepat diatas kesejatian Yohan, membuatnya sedikit terjengat karena geli.

"Y-ya" Bahkan saat Yohan sedang berkelahi dengan Seungyeon tadi pagi. Ia menggunakannya sesuai dengan apa yang diperintahkan Yuvin.

"Bagus, setidaknya kau menjadi anak baik untuk hal yang satu ini." Tangan besar yang semula sibuk memainkan pita kecil itu lantas berpindah pada puncak kepalanya. Menepuk puncak kepala Yohan berkali-kali, lalu turun ke pipi gemuknya.

"Jadi, hukumanmu kuringankan. Should we play now, bunny?"

"Yes, daddy."


























TBC

Happy eid mubarok ya. Mohon maaf lahir batin kalo mungkin aku punya salah.

Book ini aku buat karena pengen aj :) otakku kotor soalnya, jadi maaf kalo ga interested ya. Book aku perasaan isinya kothor semuah :")

Stay safe y'all.

Bad Baby; YuYo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang