5⚠️

2.5K 156 22
                                    

Plak!

"Akh!" Satu tamparan Yohan dapatkan pada pantat telanjangnya.

Plak!

"Mgh!" Tamparan kedua membuatnya menahan napas sembari mencengkram sprei kasur.

Plak!

Kali ini yang ketiga, Yohan memekik dengan ujung jari kaki yang menekuk menahan sakit. Pipi pantatnya sudah pasti memerah dan itu terasa sangat panas.

Plak! Plak! Plak!

Sudah keenam kali dan Yuvin masih belum juga berhenti.

Plak!

"Menikmatinya huh?" Yuvin bertanya sarkas. Menyadari kejantanan Yohan yang mengeras karena perilakunya.

Plak!

"AKH! S-sakit..." Yohan merintih tertahan. Membenarkan pertanyaan Yuvin sebab tidak bisa ia pungkiri rasa sakit ini juga menimbulkan sesuatu yang lain, hingga kejantanannya menegang.

Yuvin mengelus pantat Yohan yang memerah dengan halus, sesekali menyapa lubang berkerut Yohan dengan sentuhan jemari main-main.

PLAK!

"AKHH!" Yohan memekik keras sembari mencengkram sprei kasur semakin kuat. Matanya berkaca-kaca, tamparan yang terakhir tadi sungguh Yuvin lakukan dengan tenaga yang tidak main-main.

Sedangkan Yuvin terkekeh senang. Mendapati bongkahan sintal dihadapannya memerah cantik seperti buah persik.

"Indah sekali" Yuvin bergumam, sembari mengelus pantat Yohan dan meremasnya pelan. Membuat Yohan kembali memekik kecil.

"Perih dad !" Yohan mengadu sembari mencoba untuk bangkit. Sedari tadi tubuhnya berposisi telungkup diatas paha Yuvin.

"Ssh..." Yuvin menahan punggung Yohan agar kembali telungkup seperti semula. Dengan pantatnya yang ia naikkan sehingga Yohan menjadi menungging.

"Hukumanmu belum selesai, lil bunny."

Yohan memekik kaget ketika ia merasakan jari-jari Yuvin memasuki analnya dengan kering. Membuat tubuhnya bergetar dan nyaris jatuh apabila tangan Yuvin yang lain tidak menahan pinggulnya agar kembali terangkat.

Perih, saat tiga jari Yuvin mengoyak lubang analnya tanpa pelumas seperti biasanya. Namun berubah menjadi nikmat saat tiba-tiba jemari Yuvin menekan titik nikmatnya telak.

"NGH! Mmh, Daddy... T-there! Ouh..." Yuvin memaju-mundurkan jemarinya menyodok lubang Yohan tanpa ampun. Menggerus dinding analnya dan membuat Yohan mendesah kelimpungan.

Napas Yohan tidak beraturan, pun sprei kasur yang ia remat sebagai pelampiasan.

"Eungh... ahh, ahh... Yuvinh!" Yohan tidak kuat. Gesekan antara kejantanan Yohan dengan kain celana Yuvin membuatnya semakin menggila. Cairan precum merembes dari jalur kencingnya.

"Yoh-yohan ingin cumh..." Jari Yuvin tidak berhenti keluar-masuk lubangnya. Sesekali membuat gerakan memutar dan menggaruk sehingga tubuhnya menggelinjang keenakan.

"AAH! Mnghh...." Yohan menjemput putih hanya dengan jari Yuvin yang mengoyak analnya.





























TBC

Terkutuklah segala pikiran kotorku :")

Bad Baby; YuYo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang