"Biarin aja ngalir, gak usah janji dulu.."
"Thanks Nay.."
⚘⚘⚘
Pagi itu adalah pagi yang menegangkan bagi murid-murid XI IPA 3. Satu hari dua mapel sekaligus ulangan, kimia dan fisika, siapa yang tidak stress.
"Udah belajar Gi..?" tanya Naya yang baru saja datang meletakan tas punggung tosca nya kemudian mengeluarkan buku berisi rumus-rumus fisika yang sudah dirangkum nya tadi malam
"Materi fluida gak masuk deh ke otak..dari awal Pak Helfan nerangin, gue heran kenapa air yang bocor aja harus dihitung segala. Siapa yang nyiptain rumus ini ya? Ribet"
"Lahh ngapain masuk IPA kalau gak mau tidur bareng rumus?" Dhea yang duduk di depan Naya melemparkan pertanyaan itu
Gia menjawab dalam hati kalau masuk IPA bukan pilihan nya sejak awal. Hanya ingin mengikuti keinginan orangtua dan jejak abang nya yang lulusan IPA dan mendapatkan beasiswa S2 di Inggris.
"Anak-anak..silahkan tas nya ditaruh di depan, no hp no kalkulator, apalagi contekan, meja nya direnggangkan"
"Ughh..hari yang panjang" gumam Gia
⚘⚘⚘
Sepiring nasi pecel dan es jeruk itu seakan mampu membuat Gia kembali survive setelah berperang dengan rumus-rumus fisika.
"Habis ini kimia..isi amunisi dulu"
"Gi..gue mau tanya"
"Hmm apaan?"
".......ng nggak jadi deh"
Pernyataan Jido kemarin masih memenuhi ruang pikiran Naya selain rumus kimia. Pandangan Naya terfokus saat melihat Jido beserta 3 teman nya yang sedang memesan mie ayam.
"Bude..mie ayam nya 4 ya"
"Oke..minumnya apa?"
"Teh es 2, es teh 2" jawab Riko mengecoh bude Lis yang cukup berumur itu
"Hahhhh? bisa diulang?"
"Kualat lo sama orangtua"
Terkadang Jido merasa hoki nya kabur saat menyadari kelakuan teman-teman nya, sangat absurd.
Sepasang bola mata itu saling bertemu. Naya mengalihkan pandangan dengan segera setelah tertangkap basah memperhatikan Jido.
"Gue boleh duduk disini kan?"
"Ehh umm boleh kak" jawab Gia dengan mulut yang masih mengunyah
"Gimana sama yang kemaren udah dipikirin?"
Naya hanya diam, mencoba fokus dengan es campur di hadapan nya. Tapi kali ini irama jantung nya semakin kencang. Ahhh perasaan apa ini??
Gia hanya bingung dengan kelakuan dua orang di depan nya saat ini, yang satu cuek yang satu lagi kayak reporter. Sedangkan Riko, Fiza, dan Edwin yang menghampiri di satu meja panjang itu terlihat berbisik-bisik kepo, apa maksud pertanyaan Jido kepada Naya.
![](https://img.wattpad.com/cover/225761354-288-k860861.jpg)
YOU ARE READING
NAYAKA
Teen FictionKita Adalah Takdir dan Takdir Adalah Kita. sang pemilik alam yang menciptakan dan memelihara, bahkan Dia mempertemukan tulang rusuk yang hilang dengan pemiliknya, namun Dia juga lah yang berhak memisahkan jikalau tulang dengan tuan itu bukan pasang...