Five

724 72 22
                                    

Sehun membuka kedua pahanya dengan lebar, Jongin memposisikan kejantanannya di depan pintu masuk kewanitaan Sehun dan mulai mendorong kepala kejantannya kembali memasuki lubang surgawi itu seperti semalam. Kali ini Jongin melakukannya dengan kesadaran penuh dan benar-benar merasakan sensasinya secara nyata, ia sampai menggeram di buatnya.

Sehun menahan nafasnya saat merasakan kejantanan Jongin kembali memasuki kewanitaannya, tangannya mencengkram bantal penopang kepalanya dan kakinya berusaha tetap terbuka lebar agar tidak mengganggu konsentrasi Jongin yang sedang berusaha keras memasukkan seluruh kebanggaannya itu dengan pelan-pelan. Kewanitaan Sehun masih terasa sakit saat di masuki oleh kejantanan Jongin yang tak disangka memiliki ukuran cukup besar itu, Sehun sampai harus menarik nafasnya dalam-dalam.

"Aahh.. aahhh... Jonginnie hhh~" Sehun mulai mendesah-desah saat kewanitaannya mulai terbiasa dengan kehadiran kejantanan besar Jongin di dalamnya, pria itu sedang menggerakkan pinggulnya, awalnya pelan namun lama kelamaan menjadi cepat saat di rasa Sehun mulai menikmatinya dan mendesahkan namanya.

Sambil menghujam ketatnya kewanitaan Sehun, Jongin menatap wajah erotis Sehun dari bawah dan hal itu mampu membuat gairahnya semakin menggebu-gebu. Ia percepat hujamannya yang terasa menghisap kuat kejantannya, rasanya luar biasa nikmat dan Jongin tak mampu berkata apa-apa selain menggeram dan sesekali mendesah pelan sambil menyebut nama Sehun yang pasrah dibawah kungkungannya.

"Desahkan namaku lagi, Sayang. Sshh.." Ucap Jongin di sela hentakkan kejantanannya pada liang kewanitaan Sehun. Ia tak ingin Sehun berhenti mendesah atau menahan desahannya, ia menyukai desahan Sehun yang mampu membangkitkan gairah terdalamnya. Sehun ikuti keinginan Jongin, ia kembali mendesah dan dengan kerasnya menyebut-nyebut nama Jongin.

Tiga puluh menit mereka bertahan dengan posisi yang sama, Jongin mengganti posisinya berada di belakang Sehun dan menghadap ke jendela kamar yang tirainya terbuka. Posisi menyamping terasa lebih nikmat karena kejantanan Jongin terasa terjepit oleh ketatnya dinding kewanitaan Sehun, posisi Sehun membelakangi Jongin dan di peluk erat oleh lengan kekarnya. Sesekali tangan Jongin meremas dan memilin puting dada Sehun yang membengkak dari arah belakang.

Sehun hanya pasrah menerima setiap hujaman keras Jongin dan hanya mampu mendesah-desah, mereka hampir sampai ke puncaknya. Jongin semakin cepat menggerakkan pinggulnya, otot kewanitaan Sehun mengetat saat menjelang orgasmenya. Desahan dan erangan saling bersahutan menggema di dalam kamar itu hingga akhirnya keduanya klimaks secara bersamaan, liang kewanitaan Sehun menjadi sangat basah selepas orgasmenya hingga membuat Jongin tak kuasa menahannya lagi dan menyemburkan spermanya di dalam liang kewanitaan Sehun dan menyatu dengan cairan Sehun.

Selepas klimaks Jongin masih menghentak-hentakkan kejantanan besarnya di dalam tubuh Sehun agar spermanya tidak mudah keluar lagi, sensasinya luar biasa dan kejantanannya masih keras dan berkedut di dalam kewanitaan Sehun yang penuh dengan spermanya itu.

"Astaga! Sehunnie, hidungmu berdarah." Jongin berucap panik saat melihat darah mengalir dari hidung Sehun, tadinya ia hendak mencium bibir Sehun sebagai tanda terakhir sesi percintaan mereka namun ia malah di kejutkan dengan keadaan Sehun yang tiba-tiba mimisan. Jongin mengeluarkan kejantanannya sekali tarik dari dalam tubuh Sehun lalu menarik beberapa helai tissue dan membersihkan hidung Sehun dari darah.

"Ya Tuhan... Kenapa kau bisa mimisan, Sehunnie?" Jongin sangat panik dan khawatir dengan keadaan Sehun. Darahnya masih belum berhenti mengalir dan ia berusaha menghentikan pendarahan di hidung Sehun dengan menahan tissue itu tetap di hidungnya.

"Tidak apa-apa, Jonginnie. Jangan khawatir." Ucap Sehun lemah. Wajahnya pucat dan bagaimana mungkin Jongin tidak khawatir, apalagi nafasnya terlihat sesak.

"Maafkan aku, Sehunnie. Mungkin aku terlalu kasar melakukannya." Ucap Jongin, Sehun menggeleng pelan. Tak ada kaitannya yang mereka lakukan barusan dengan mimisan Sehun.

THE GREAT LOVE | KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang