Satu jam Jongin dan Kyungri menunggu, mereka pikir kenapa Sehun begitu lama di dalam ruangan UGD? Apa kondisi Sehun sangat parah? Mereka kembali mulai dilanda ketakutan terutama Kyungri yang merasa kalau yang terjadi pada Sehun gara-gara dirinya. Lalu tak berapa lama Dokter pun keluar dari ruang UGD dan Sehun keluar dengan banyak peralatan medis yang terpasang di tubuhnya, Jongin sampai terdiam melihat kondisi Sehun.
"Dokter, bagaimana keadaan Sehun? Apa yang terjadi padanya?" Jongin bertanya pada Dokter yang menangani Sehun.
"Kau siapa? Dimana orang tua Sehun? Saya harus bicara dengan mereka mengenai kondisi Sehun." Dokter balik bertanya pada Jongin, kata-kata dokter yang ingin bertemu orang tua Sehun membuat Jongin semakin merasa khawatir.
"Aku Jongin, sahabat Sehun dan kami sudah berteman sejak kecil. Orang tua Sehun tidak bisa di hubungi, Dokter. Bisakah Dokter bicara denganku saja? Sehun sangat penting bagiku, kumohon." Jongin menjawab. Orang tua Sehun memang sulit di hubungi untuk memberitahukan bahwa Sehun saat ini berada di rumah sakit, Jongin hanya bisa memberitahu orang tuanya saja.
"Baiklah kalau begitu anda bisa ikut saya ke ruangan saya." Dokter setuju untuk bicara dengan Jongin, jantung Jongin mendadak berdetak dengan cepat dan perasaannya mulai tak menentu.
.
.
.
"Sehunnie, bangunlah. Ini aku, Sayang." Ucap Jongin pelan di samping ranjang Sehun, ia menggenggam tangan Sehun yang terasa dingin di telapak tangannya yang hangat. Beberapa menit yang lalu Jongin di perbolehkan menjenguk Sehun di ruang ICU.
"Kenapa kau tidak mengatakan padaku bahwa kau sedang sakit, Sehunnie? Sungguh aku sangat sedih dan merasa tak berguna karena kau tidak jujur padaku tentang penyakitmu, selama ini kau anggap aku ini apa, hm?" Ucap Jongin dengan sendu pada Sehun yang masih setia memejamkan matanya, ia meneteskan air matanya. Dokter telah memberitahunya bahwa Sehun mengidap penyakit leukimia stadium lanjut dan ia begitu tercengang saat mendengarnya.
Jongin awalnya tak ingin mempercayai bahwa Sehun mengidap penyakit separah itu, namun Dokter menyakinkannya bahwa Sehun sudah sejak beberapa bulan yang lalu di vonis menderita penyakit leukimia atau kanker darah. Ia lemas di tempat duduknya di ruang dokter, ia tak bisa berkata apa-apa lagi lebih tepatnya ia sulit menerima kenyataan bahwa Sehun saat ini sedang menderita penyakit mematikan yang bisa merenggut nyawanya kapan saja.
Saat keluar dari ruang dokter Jongin melangkah dengan lemas dan wajah yang terlihat frustasi, Kyungri sampai harus menopang tubuhnya lalu menanyakan keadaan Sehun yang sebenarnya.
Jongin mengatakan bahwa Sehun sedang sakit keras, leukimia sekarang hinggap di dalam tubuhnya. Jongin menangis, ia begitu ketakutan.
Jongin sangat takut kehilangan Sehun, mereka baru saja memulai menyatakan perasaan masing-masing yang selama ini mereka pendam dan kini ia tidak siap jika harus kehilangan Sehun untuk selamanya.
Kyungri terkejut mendengarnya dan merasa bersalah pada Sehun karena selama ini sudah bersikap jahat, Kyungri bahkan menyuruh Sehun mati dalam keadaan emosi. Sekarang Kyungri menyadari kesalahannya dan tak akan mengganggu Sehun dan Jongin lagi, ia akan merelakan Jongin untuk Sehun. Jongin dan Sehun memang di takdirkan untuk bersama.
Dan Kyungri akan ikut bahagia untuk keduanya, Kyungri hanya bisa berdoa semoga Sehun segera sembuh dari penyakitnya dan bisa hidup lebih lama bersama Jongin.
Kyungri pulang saat Jongin hendak masuk ke ruang ICU untuk menjenguk Sehun, itu pun sesuai keinginan Jongin sendiri.
Jongin menyesal karena tak bisa berlama-lama berada di ruang ICU walau ia ingin selalu berada di dekat Sehun, itu sudah menjadi peraturan rumah sakit. Sehun belum sadarkan diri dan Jongin akan selalu setia menjaga Sehun di luar ruangan ICU sampai Sehun sadarkan diri, orang tua Jongin datang dan ikut merasakan kesedihan Jongin. Mereka tak menyangka bahwa Sehun sedang sakit keras dan sedang berjuang melawan mautnya , orang tua Jongin hanya bisa menenangkan putranya yang saat ini sedang terguncang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GREAT LOVE | KAIHUN
AcakHanya sepenggal kisah sepasang sahabat yang diam-diam saling mencintai selama bertahun-tahun lamanya Akankah mereka jujur pada perasaan masing-masing dan bersatu?