Lelah

6.3K 456 81
                                    

Jisung masuk ke kamarnya dengan langkah gontai. Sungguh ia lelah jika harus menerima beban berat sendiri.

Jisung masih memikirkan kata kata dokter yang dipanggil hyung tadi.

Flashback

Jisung sudah sampai di depan ruangan dokter  Choi. Ya, yang dia panggil hyung adalah dokter Choi.

Jisung pun mengetok pada pintu ruangan itu.

" Tok tok tok "

" Masuk "

Jisung pun masuk ke dalam.

" Hai hyung "

" Kau sudah sampai jisungie? Duduklah "

Jisung pun duduk di depan meja kerja dokter Choi.

" Bagaimana keadaan mu? "

" Saat ini sih baik baik saja hyung, tapi tidak tau untuk besok "

" Kau masih merasakan sakit? "

"  Ya, kadang aku merasa pusing, mual, nafsu makan ku hilang, bahkan aku sering muntah darah dan mimisan, sungguh aku sangat lelah hyung "

ya, jisung selalu menceritakan keluh kesahnya kepada dokter Choi. Bagi jisung, dokter Choi adalah segalanya bagi jisung, segalanya sebagai ibu, ayah, dan bahkan kakak. Dokter Choi pun tidak keberatan akan hal itu, toh dia sangat senang. Karena ia merasa ia punya anak serta adik sekaligus.

" Kau bandel sih, di suruh kemoterapi aja gamau, di bilangin gausah ngeyel dong " dokter Choi mengelus kepala jisung lembut.

" Uang hasil kerjaku tidak cukup untuk membayar semuanya hyung "

" Sudah hyung bilang, hyung akan membiayaimu "

" Tapi, aku tidak mau merepotkan mu hyung "

" Tidak sama sekali, toh hyung malah senang bisa membantu jisung. "

" Hyung, apakah aku boleh menyerah? "

" Hey, apa yang kau bicarakan? Hyung yakin jisung akan sembuh, dan semua hyung mu akan kembali menyayangi mu "

" Tapi, aku sudah lelah hyung, rasanya aku ingin hidup tenang dan tidak ada yang menggangguku. Seperti Mark hyung "

" Tidak, hyung yakin jisung pasti bisa, jisung pasti bisa menghadapi semuanya, jisung tidak sendiri, masih ada hyung yang akan menemani kamu dan menyayangi kamu. Hyung yakin, kalau Mark itu bukan jisung yang membunuh, semangat oke jisungie. Fighting "

" Tapi, aku tidak yakin hyung "

" Jisung harus berpikir optimis, hyung yakin jisung pasti bisa "

Jisung mengangguk.

" Hyung aku pulang dulu ya, nanti hyungdeul marah "

" Oke, semangat ya bayi besar " kata dokter Choi. Jisung pun menatap dokter Choi tajam.

" Hehe iya iya "

" Dah hyung, aku pulang "

Jisung pun langsung pergi meninggalkan ruangan dokter Choi.

Flashback end

Jisung kini duduk di balkon menikmati angin malam.

" Huuuffttt " jisung menghela nafas panjang.

" Aku lelah Eomma, apa aku boleh menyerah? Aku lelah "

" Aku lelah "

" AKU LELAAAAH "
Jisung berteriak. Toh, tidak ada yang mendengarnya.

Lama lama jisung tertidur di balkon.

Disisi lain.....

Jaehyun sedang duduk di pinggir kasur sambil memikirkan sesuatu.

" Apa yang dimaksud dokter dan jisung itu? Aku tidak paham "

Ya, tadi jaehyun mengikuti jisung pergi ke RS

" Sungguh, anak itu memang aneh "

" Arrggh " jaehyun mengacak rambutnya.

" Lebih baik aku menanyakan kepada jisung saja "

Jaehyun pun langsung berjalan menuju kamar jisung.





" Tok tok tok "

" Jisungie, kau ada didalam? "
Jaehyun mengetok pintu kamar jisung. Namun, tidak ada jawaban.

Karna pintu nya tidak di kunci, jaehyun langsung masuk. 

Namun, tidak ada tanda tanda keberadaan jisung. Jaehyun pun berjalan menuju balkon.

Jaehyun menemukan jisung yang sedang tidur, dengan posisi bersender di kursi.

" Apakah dia tidak kedinginan? Dasar anak aneh " - batin jaehyun

" Hey, bangun " jaehyun membangunkan jisung.

" Eungh, eh Hyung, se-sedang a-a-apa kau "

" Aku hanya ingin membangunkan mu, sana tidur di kasur " jaehyun mengurungkan niatnya, entah kenapa ia merasa kasihan pada jisung. Jisung pun mengangguk lalu berjalan menuju kasur.

Jaehyun pun berjalan  keluar kamar.

" Ternyata kau masih peduli pada ku hyung, walaupun hanya sedikit "







Pagi yang cerah, matahari sudah menampakkan dirinya.

Jisung terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu oleh sinar matahari. Karena, tadi malam jendela kamarnya lupa tidak ia tutup.

" Eungh, selamat pagi duuniaaa "

Jisung berjalan menuju jendela untuk menghirup udara segar pagi hari.

Setelah itu ia pergi ke kamar mandi.






Sedangkan yang lainnya juga melakukan hal yang sama.

" HYUNG APAKAH ADA YANG MELIHAT HOODIE KU??? " Teriak chenle dari kamarnya.

" HAECHAN KAU MEMAKAI CELANA JEANS KU TIDAK?? " Teriak jaemin dari kamarnya.

" TIDAK NA, AKU TIDAK MEMAKAINYA " jawab haechan dari kamarnya

Sungguh keadaan dorm sangat berisik, tapi tidak dengan satu kamar. Kamar itu terlihat damai dan tidak ada suara berisik sama sekali.
Kamar itu adalah kamar jisung. Sedangkan jisung, sedang duduk di balkon menikmati angin pagi. Ia tidak menghiraukan kebisingan yang ada di luar.

" Haaahh, sangat segaar, andai aku bisa menikmatinya lebih lama lagi, pasti aku sangat senang "

" Namun, aku sudah tidak kuat, aku harus menyerah "

" Huuuffttt " jisung menghembuskan nafas panjang



Sedangkan keadaan di luar dorm.....

" DONGHYUCK, KEMBALIKAN TOPI KUUU " kata jaemin sambil mengejar haechan yang sedang berlari dengan santainya.

" Kalian ini ribut banget, tinggal ganti topi yang lain aja kan gampang naa " kata Jeno

Jaemin tidak menghiraukan kata kata jeno, ia masih berlari mengejar haechan.

" DONGHYUCK, BERHENTI "

" AKU AKAN BER- " kata kata haechan berhenti ketika tiba tiba kepalanya dipukul oleh taeyong menggunakan panci. Kebetulan Taeyong sedang memasak bersama Johnny

" Kalian ini bisa diam tidak? Berisik banget tau gak!! " Kata Taeyong

Jaemin dan haechan pun langsung berhenti kejar kejaran.

Hai guys...

Jan lupa vote 🌟 dan coment 💬

Makasih ya udah mau baca cerita yang gaje ini

Paypay

I'm Fine || Park Jisung [ TAMAT YEEAAYY ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang