7❗

1.3K 79 49
                                    

Previously...

"i love you, Felix."

"I love you too."




"Bego."

"Hah?"

Sam mencium bibir Felix lalu menatap kedua mata Felix.

"Kenapa sih lo gak mau serius sama gue? Jujur aja deh, lo juga cinta kan sama gue?"

"Emang."

"Jadi masalahnya dimana?"

"Lo."

Mata Sam yang udah sipit jadi makin sipit, "Jadi perasaan gue sama lo selama ini kurang?"

Felix bangkit untuk duduk di perut Sam, "Lo yakin?"

Sam makin gak ngerti.

Jari Felix perlahan mulai menelusuri dari dada naik hingga ke dagu Sam.

"Lo yakin mau serius sama gue yang kayak gini?"

"Felix?"

Masih selembut sutra Felix mencium bibir Sam. Sentuhan lembutnya berbeda dengan kata-kata dibibir nya.

"Sejujurnya gue udah sering tidur sama Chris. Lo bukan yang pertama." Bisik Felix.

Bagai dihantam batu besar dada Sam sesak. Hatinya menjadi nyeri. Seolah tidak bekerja hingga rasanya udara disekitar benar-benar tipis. Dia benar-benar sakit.

Felix menyeringai lebar. Ekspresinya masih tega mengejek Sam yang terluka.

"mau lo jadi anak manis atau dajjal sekalian. Tetep aja gue pengen kawinan sama lo. Kata-kata itu cuma bullshit doang kan?"

Felix mencengkeram dagu Sam kuat, "Emang lo masih mau cinta sama gue yang juga butuh penis Chris menghujam lubang gue?"

"Felix, bilang sekarang lo lagi becanda."

"Gue serius kok." Bibir Felix mengecup dahi Sam, "Denger, Sam. Lo harus bisa nerima Chris kalau mau jadi pacar gue. Gak bisa kan?"

Felix bangkit dari perut Sam, memakai kemeja putih yang ada di lemari dan keluar dari kamar. Air mata Sam jatuh.

"Iblis."


🔞
✨nominlix✨



Felix berjalan ke koridor paling ujung. Dia ingat kamar itu ditempati Nana. Dia mengetuk pintu cokelat itu sekali.

"Nana, aku masuk ya!"

Felix membuka pintu dan disuguhi tubuh Jeno yang menyetubuhi Nana dari belakang.

"Shit! FELIX KELUAR SEKARANG GAK!" Teriak Jeno. Dua insan itu sontak menghentikan aktivitasnya. Jeno memandang Felix penuh kebencian, tapi tidak dengan Nana.

"Jeno! Jangan usir Felix!" Seru Nana.

Fix, Jeno kesal.

Felix sendiri pun memang tak ada niat ingin meninggalkan kamar itu. Walau dia disuguhi seribu orang lagi bercinta didepannya pun bukan masalah.

Nana mendekati Felix dengan selimut putih buat nutupin tubuh polosnya. "Ada apa?"

"Gue butuh temen." Jawab Felix. Dia senang Nana tetap peduli.

Jeno tertawa sarkas, bahkan dia tak peduli kalau Felix saat ini melihat tubuh polosnya dengan tampang tak berdosa.

Nana seolah tuli tentang Jeno. Dia membawa Felix ke tempat tidur mereka. Jeno makin frustasi dan akhirnya menutup penisnya dengan bantal.

No Signal [00line skz nct dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang