Chris memijit pelipisnya, barusan dia selesai menghubungi pihak villa yang disewa Felix dan teman-temannya. Firasat gak enaknya terjawab, Rombongan Felix belum check in sampai sekarang. Dan dia benar-benar gusar karna ponsel adiknya itu masih belum bisa dihubungi."Felix. Jangan bikin khawatir napa sih!" Chris menyugar rambutnya yang mulai basah karna keringat.
Dia pun mulai menghubungi teman-teman Felix, terutama Sam sang oknum pengajak liburan. Namun nihil, tak ada satupun nomor yang bisa dihubungi.
Sampai dia menelepon Lino, pacarnya Han.
"Kenapa Chris?"
"Han ada nelpon?"
"Kenapa lo? Felix ngambek gak nelpon?"
"Jawab aja elah!"
"Belum tuh."
"Lo ngerasa aneh gak sih?"
"Yaelah, Chris. Biarin ajalah adek lo have fun disono. Lama-lama ngeri juga gue liat hubungan kalian yang kayak, uhuk inses. Sorry nih, Chris. Gue kenal lo kok. Cuma ya, kasian Felix."
Chris gak bersuara lagi. Dia menutup sambungan secara sepihak. Kata-kata Lino bukannya membuat menghibur malah bikin dia makin gak enak hati.
Gusar banget cowok itu sekarang. Tanpa ba-bi-bu, dia mengambil mantel dan kunci mobilnya.
"Felix, setelah ini gue janji gak bakal ngasih lo kemana-mana lagi."
.
.
.Sam menunduk seperti ingin menyampaikan sesuatu. Jemari tangan kanannya merambat di paha Felix yang ditutupi celana jeans hitam ketat.
Felix tampak tak keberatan. Laki-laki Hwang itu emang biasa suka skinship sama semua orang.
"Lo mau gak jadiin gue prioritas pertama lo?"
Felix mengerjap, "apa?"
Sam mendongak, mata kelamnya langsung menusuk dalam mata Felix. Cowok manis didepannya selalu berhasil membuat jantungnya bergetar. Tapi sayangnya Sam tak mengerti apa yang dipikirkan sahabatnya itu.
Sedangkan Felix tentu saja bukan tipe gampang mengerti perasaan orang. Seperti sekarang, entah terlalu bodoh atau tak mendengar kata-kata Sam tadi, otak kecilnya malah gak mengerti sama sekali.
Bunyi kayu patah mengalihkan fokus Sam. Matanya langsung menengadah keatas. Beberapa detik berselang teman-temannya berteriak.
"HWANG/FELIX AWAS!"
Sigap, Sam langsung memeluk Felix.
BRAKK!
Tubuh kurus Felix terhuyung kedepan. Seolah dibawa terbang secara paksa. Tangan berotot Sam melindunginya.
Suara pecah memekakkan telinga membuat burung-burung disekitar hutan beterbangan tanpa arah. Pohon tumbang itu memecahkan bagian depan mobil Sam sangat parah. Untung Sam punya refleks bagus.
"Felix?"
Sam masih memeluk Felix. Cowok itu berhasil menyelamatkan Felix yang bisa saja ikut tertimpa jika saja dia terlambat.
Nafas keduanya berderu cepat. Detak jantung masing-masing menguasai indera pendengaran mereka.
"Felix? Gak apa-apa?"
Tubuh Felix bergetar, "apa itu tadi?" Suaranya mencicit. Sam mengusap punggung si manis.
Sky diikuti Han, Sun, dan Ren mendekati dua orang itu, "kalian gak apa-apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/224220158-288-k617254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
No Signal [00line skz nct dream]
Misteri / ThrillerGimana jadinya geng 00L tersesat di hutan padahal rencana awal pengen liburan estetik di pantai? Bisakah mereka kembali ke rumah ditengah gak adanya sinyal? Atau mereka harus percaya pada orang gila yang minta sperma? (mainly chanlix focus tbh) ... ...