DAMAI IKHSA NADA
Dalam lamunan ku terdiam
Angan berkeliaran tiada henti
Masih saja terus berharap!
Andai, terus berandai tiada henti
Inilah yang kusebut kisah sendiri.Ingatan berkelana ke masa lalu
Kulihat dia tersenyum manis
Hari yang selalu kurindukan
Sebuah memori indah, namun menyesakkan.
Andai, waktu dapat berjalan mundur.Nelangsa sungguh nelangsa
Angan sempurna pupus menjadi debu
Dia yang kucinta, telah pergi bersama
Aku termenung, lalu menangis tergugu.***
Puisi akrostik karya: Damai Ikhsa Nada
Asal kota: Bantul, Yogyakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi Akrostik
PoesíaBerisi kumpulan puisi akrostik karya member GPI. Puisi akrostik disini memakai susunan huruf dari nama-nama member GPI yang membentuk sebuah kalimat secara vertikal.