EMPAT

11 0 0
                                    

Karang menarik paksa Lova menuju perpustakaan dan kejadian itu tak lepas dari tatapan seluruh siswa di SMA Semesta. Lova menjadi bahan perbincangan siswa SMA Semesta sejak berurusan dengan Karang.

"Lo bego apa gimana sih? Pak Mamat juga ga ngawasin, ngapain lo ngerjain hukuman dia?" Kesal Lova saat sudah berada di perpustakaan

"Gue cuma mau tanggung jawab" ucap Karang cuek

"Halah tau apa cowo kek dia tentang tanggung jawab?" Gumam Lova sambil duduk di salah satu kursi yang di sediakan untuk para siswa belajar disana.

"Gue gak budek"

"Bodo" ucap Lova singkat sambil memainkan handphone nya yang sudah tidak low karena ia sempat meminjam powerbank milik Alana.

Karang pun mulai membereskan buku-buku yang berantakan dan menyusun buku-buku itu pada rak-rak yang tepat. Karang melirik Lova yang sedang memainkan handphone nya, terbesit ide untuk menjahili Lova.

"Ishh Karang balikin hp gue" Lova berusaha mengambil handphone yang diambil Karang

"Bantuin"

"Ogahh gue cuma disuruh nemenin lo bukan bantuin lo" ucap Lova sambil tetap berusaha mengambil hp nya. Tapi Karang malah memasukan handphone nya kedalam saku celana nya.

"Nih ambil sendiri hp lo atau Bantuin" Titah Karang

"Rese lo"

"Gila ni cowo ya kali gue ambil hp di saku celana dia, ternodai yang ada tangan gue" batin Lova

Akhirnya Lova membantu Karang membereskan perpustakaan meskipun dengan perasaan tak ikhlas. Setelah dirasa selesai Karang pun melangkah kan kaki nya keluar perpustakaan meninggal kan Lova yang masih menggerutu memaki Karang.

Lova akhirnya mengejar langkah Karang yang terbilang cepat itu. Lova memelankan langkahnya saat berada tepat di belakang Karang, dia melihat punggung dan pundak Karang yang terlihat kokoh.

"Ni orang kalo di liat dari belakang adem, tapi kalo liat dari depan hadehh bikin darah tinggi" ucap Lova dalam hati.

"Aduh kampret" Ucap Lova saat tubuh nya menabrak punggung Karang karena iya terlalu asik membicarakan Karang dalam hatinya.

"Lo kalo mau berhenti bilang dong! Bikin jidat gue sakit aja" kesal Lova pada Karang.

"Bodo" ucap Karang singkat tanpa membalikkan badannya.

"Sumpah ya seumur hidup gue baru kali ini ketemu cowo rese kaya lo" teriak Lova benar-benar kesal. Lova pun berusaha mendahului langkah Karang.

"BATU KORAL RESEEEE" teriak Lova didepan Karang sambil menjulurkan lidahnya, lalu berlari meninggalkan Karang. Untung sekolah sudah sepi sehingga tidak ada yang melihat perdebatan mereka.

Karang yang merasa diejek hanya dapat memaki Lova dalam hati. Karang tak menyangka ternyata ada sosok perempuan seperti Lova, yang kepribadian nya sulit ditebak.

"Cewe gila" ucap Karang saat Lova sudah jauh dari pandangan nya.

Karang pun berjalan keparkiran dengan santai karena suasana sekolah sangat sepi sekarang hanya ada beberapa siswa yang sedang mengikuti ekskul.

"Lo ngapain?" Tanya Karang pada seseorang yang sedang berdiri di dekat motornya.

"Hp gue masih di lo bego"

"Ambil" ucap Karang singkat

"Nih ya Batu tangan gue tuh masih suci jadi gue ga mau nodain tangan gue buat nyentuh-nyentuh lo" jelas Lova

Between AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang