Siete||Maayla cemburu?

88 10 0
                                    

Gue pengen dimana kita bisa sama sama lagi,tanpa ada halangan diantara kita

-maayla.

Hari berlalu sudah beberapa bulan ini anatasia sudah melewati hari hari nya dengan baik,dengan kehangatan keluarga dan dukungan serta bimbingan dari orang terdekat nya. Ana sangat bersyukur dan berterimakasih kepada tuhannya atas berkat dan kasihnya memberikan orang orang yang mampu membuat dirinya terasa bahagia dan aman.

Ana mulai menulis seperti biasanya di buku hariannya itu,dia ingin berbagi harinya yang penuh bahagia dan keluh kesah dibuku itu. Sampai sampai dia teringat kepada seseorang yang membuat nya seperti ini.

"ana kalau kamu bingung untuk berbagi cerita kamu bisa berdoa sama tuhan dan karna aku tau kita gak selalu harus bisa berbagi cerita dengan semua orang,kamu bisa berdoa dan tulis semua kejadian yang kamu alami dibuku harian ini."

Tes

Kini setetes air mata terjatuh membasahi pipi,lagi lagi dia selalu menangis setiap mengingat sosok seseorang yang selalu ada dan mengajari banyak hal.

"aku pengen ulang waktu bisa bareng sama kamu" batin ana.

****

"woi ngapain aja lu?" tanya laki laki yang bername tag Putra.

"kepo bgt jomblo" ujar laki laki itu seraya tersenyum senyum melihat obrolan chatnya dengan seseorang.

"dih tai banget emang" protes laki laki itu dan langsung duduk bersebelahan dengan dafa.

Dafa yang bingung dengan putra yang tiba tiba mengampiri dan duduk disebelahnya hanya memperhatikannya saja.

"tu mata kenape,gasuka?" tanya putra dengan kesal.

"engga,udah sono sono" usir dafa sambil mendorong laki laki itu.

Rio yang melihat itu hanya tertawa "haha ngakak gua anjirt"

"diem lu! Anjing banget emang punya temen yg gapunya ahlak" katanya sambil marah marah.

"eh kutilbadak ngaca sono!" timpal laki laki yang baru saja memasukan ponselnya kedalam saku celananya.

"mana dong kaca nya minta" ucap putra sambil meniru nada banci.

"idih najis banci!udah banci gapunya kaca sono pulang!" seru temannya lagi.

"bangsat" umpat putra

Dafa dan rio yang melihat pertengkaran kedua nya,nando dan putra hanya tertawa bahak.

"eh btw lu makin nempel aja sama ana" seru nando yang menyudahi aksi bully kepada putra.

Rio yang ditanyakan hanya menoleh dan terseyum senyum seakan membayangkan ana sedang marah.

Putra,nando dan dafa yang melihatnya hanya bingung. Keknya ni anak udh ga beres.

"dih malah senyam senyum,fall in love lu ye" tuduh putra.

"sok tau lu!jones diharap diam" tegas rio dengan nada mengejek.

"nah nah lu bisa liat kan nando?siapa yang ga ngaca disini?" sindir putra.

"hahaha" tawa nando.

Dafa yang melihatnya hanya diam saja,dia pun bingung apa yang terjadi dengan kedua nya yang semakin hari semakin dekat.

Disisi lain maayla yang meletakkan kepalanya dimeja nya sambil mengetuk pelan dimeja dengan jari jari nya diatas. Dirinya sedang memikirkan sesuatu,sampai mengundang perhatian ana,carline dan ansyira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnatasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang