🌟Prolog🌟

44 6 4
                                    

" Namaku sederhana, tapi aku bermakna " - Aileen

Namaku Aileen, nama yang sangat sederhana bukan? Seperti yang aku katakan aku ini bermakna bagi seluruh alam semesta dan isinya, Entahlah kata-kata itu membuat ku semangat ketika aku terpuruk dalam jurang kegelapan. Ketika semua orang menghinaku karena kondisiku yang hanya dari keluarga sederhana, Ibu ku selalu berkata bahwa aku adalah cahaya bagi keluarga dan seluruh alam ini , cahaya adalah arti dari nama ku.

Pemberian orang yang aku sayangi, siapa lagi kalau bukan ayah ku, tapi sayang nya, dia tidak lagi ada disini, dia meninggalkan ku dengan ibu dan adikku. Ketika aku berusia 9 tahun dia sudah pergi, itu lah mengapa alasan aku hanya tinggal dengan segala kesederhanaan yang ada. Ibu ku selalu bekerja keras demi ku dan adik ku, aku sangat menyayanginya.

Di tempat ini aku selalu merenung dan cerita kepada bulan tentang apa yang aku rasakan. Ya aku sedang berada di balkon rumah ku yang sangat sederhana.

Tok..tok..tok..

" Aileen, apa kamu sudah tidur nak? " ucap Laudia, ibu dari aileen.

" Aileen.. Apa kamu ga dengerin mamah nak? Kamu sedang apa " Laudia khawatir dengan Aileen yang tidak menjawab nya.

Tanpa berfikir panjang Laudia pun membuka pintu kamar Aileen, dan untung nya tidak terkunci membuat nya sedikit lega. Ketika membuka pintu Laudia melihat anaknya yang sangat lugu ini terduduk manis di balkon sedang menatap bulan yang entah mengapa hari ini terlihat sangat terang. Laudia pun menghampiri putrinya.

" Aileen... " panggilnya dengan lembut sembari memberikan belaian lembut di rambut putrinya. Membuat aileen terbangun dari khayalannya

" Eh... Loh ko ada mamah? Mamah udah lama disini? Ko Aileen ga denger mamah sih waktu masuk kesini yah? " perasaan bingung pun menghampiri dirinya, apakah khayalannya terlalu indah sehingga dirinya tidak ingin cepat keluar dari khayalannya.

" Hmm.. Mamah baru dateng ko sayang, tadi mamah panggil-panggil kamu, karna mamah khawatir yaudah mamah masuk aja, ehh ternyata anak mamah ini lagi disini ngelamun, ayoo mikirin siapa pacar yah? " ucap Laudia sambil menggoda anak sulung nya ini yang sudah remaja

" Ihh.. Apa si mah Aileen kan ga boleh pacaran sama mamah, lagian yang Aileen pikirin itu bukan itu mah, Aileen kangen ayah, kenapa ayah harus pergi, dan kenapa kita pindah ke sini mah?? " Aileen pun terlihat berkaca-kaca pada pelupuk mata nya yang terasa perih

Ya memang setelah seminggu ini Aileen baru tinggal dirumah ini, karena rumah lamanya di jual oleh sang ibu, hingga akhirnya ia pindah ke kota Bandung ini dan tinggal disini.

" Aileen, mamah sengaja jual rumah itu, karena mamah ingin bangkit dari keterpurukan selama ini, mamah ingin memulai hidup baru dengan kamu dan adik kamu, mamah harap kamu bisa mengerti len "

" Maafin Aileen mahh.. Aileen akan berusaha menerima ini semua, Aileen janji bakal belajar dengan giat." sambil memeluk Laudia.

" Yasudah kamu tidur,, besok harus sekolah bukan? Ibu sudah daftar kan kamu di SMA Dhirgantara " ucap Laudia sambil mengelus puncak kepala anaknya ini.

" Tapi bu, di liat dari pakaiannya, ini sekolah mahal, ibu dapat uang ini dari mana? Lebih baik Aileen sekolah di tempat yang biasa saja "

" Enggak sayang, ibu bakal lakuin apapun yang terbaik untuk kamu, jangan pikirkan masalah itu, dan berjanjilah untuk belajar dengan giat agar cita-citamu tercapai " sambil mengecup kening putrinya

" Baik mah Aileen janji "

" Yasudah cepat kamu tidur " sambil mengecup kening sang putri sulung nya. Lalu pergi meninggalkan Aileen sendiri.

Aileen pun bangkit dan menutup pintu balkon, dan ia pun segera merebahkan tubuh nya di tempat favoritnya, yaitu kasur kesayangannya. Dia pun berjanji pada dirinya sendiri, untuk bisa belajar dengan giat, dan ia tidak akan mengecewakan usaha ibunya agar ia bisa masuk ke sekolah yang bagus.

" Ayahh,, Aileen janji, Aileen akan jadi anak dan kaka yang baik untuk mamah sama Sania ( sang adik ) " sambil memeluk erat foto ayah nya yang sudah lama tak berjumpa karena orang tuanya telah lama berpisah.

Lalu ia pun bergegas tidur karena ia takut jika memberi kesan yang buruk. Ketika ia terlambat, karena dirinya adalah murid baru, ia pun akan berpenampilan sangat sederhana, karena tidak ingin terlihat mencolok dari yang lain.

AILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang