Bertengkar (3)

18 1 0
                                    

Happy Reading..

Jam istirahat pun berdering.
Membuat para siswa dan siswi bernafas lega karena terlepas dari jeratan mata pelajaran yang membuat mereka semua bosan bahkan mengantuk. Begitu juga dengan Aileen dkk, mereka berhamburan keluar kelas untuk melepas rasa penat mereka untuk pergi ke kantin.

" Yuhuuu pesanan datang.. " ucap jessie sambil menyimpan pesanan teman-temannya ke meja.

" Thanks jeje " kata mereka berbarengan.

" Idih tumben lo baek. Mau pesenin makanan " tutur Rania

" Ck.. Lo aja yang buta, selama ini gue baek orang nya " timpal Jessie sambil melahap basok nya

Aileen yang mendengar percakapan teman-temannya hanya bisa tersenyum. Dia sangat beruntung di pertemukan dengan mereka yang kadang sikapnya jauh dari kata waras.

Mata Aileen menangkap sosok yang menarik perhatiannya beberapa hari ini. Sedang mengobrol dengan teman-teman nya di pojok kantin paling belakang.

" Hayoo ketauan liatin ka Ansel " tuduh Jessie

" Eh... E-enggak ko " Timpal Aileen

" Ah biasa aja kali kalo engga liatin, gausah gugup gitu " tutur jahil Rania

" Aaa cieee.. Ciee Aileen suka nih yee.. Sama ka Ansel " ucap Vera menggoda Aileen yang tersipu malu hingga menimbulkan warna merah di pipi Aileen.

" Ehh.. Apa si kalian udah cepat kita habiskan makanannya keburu bel " timpal Aileen mengalihkan pembicaraan yang membuat Pipi Aileen terus merona menimbulkan bercak merah.

Mereka bertiga pun tertawa mendengar apa yang di ucapkan Aileen. Mereka paham Aileen sedang blush karena Ansel.

---

Bel pulang pun berdering. Menandakan telah berakhirnya pembelajaran sekolah hari ini. Para siswa dan siswi segera membersihkan buku yang berserakan di atas meja, untuk segera pulang agar bisa beristirahat untuk menyambut hari esok.

Ketika keadaan sekolah mulai sepi dan sudah banyak siswa yang berhamburan keluar. Berbeda dengan Ansel dkk mereka masih terdiam di kelas.

" Woy.. si Leo ngajak ketemuan di lapangan belakang sekolah. Gimana nih setuju kagak " ujar Naufal dengan lantang.

Melihat reaksi teman-teman nya yang mengabaikannya membuat naufal kesal dan menggebrak meja

Brakkk...

" Setan.. "

" Anjing.. "

" Bangsat.. "

" Bajingan lo, ngagetin anak orang " tutur Vero sembari mengelus dada nya.

" Kurang kerjaan lo? " ucap Adnan yang sama kaget nya.

" Hehehe.... Lebay ah lo semua. Yayang Ancel aja nyantai, ya ga cel? " kata Naufal dengan genit.

Adnan. Vero. Refan yang mendengar kata yang di lontarkan sahabat nya ini membalas dengan ekspresi ingin muntah. Berbeda dengan Ansel yang masih saja terdiam di bangkunya sambil mengutak ngatik hp.

AILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang