Sapu tangan (4)

10 1 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu.  Aileen menghabiskan waktunya di rumah untuk beristirahat.  Melepas beban nya untuk belajar keras agar dirinya dapat mempertahankan beasiswanya.  Dia tak ingin merepotkan Laudia sang bunda.

Aieen saat ini sedang berada di lantai atas rumah nya yang tak tertutupi atap sama sekali.  Ia sedang menyirami tanaman bunga yang ia rawat dengan telaten . Aileen sangat suka dengan bunga.  Indahh..  bahkan bunga dapat terus hidup dan berfotosintesis karena ada dirinya. Ayolahh... Aileen adalah cahaya.  Cahaya adalah dirinya.  Dan arti namanya. Dan tanaman pun tak akan bisa berfotosintesis tanpa cahaya matahari.

Setelah selesai menyirami tanaman,  dirinya langsung turun ke kamarnya.  Ia duduk di kursi meja belajar sembari memegang sebuah sapu tangan.  Dan tersenyum sendiri.  Gila memang.

Flashback On

Mereka ber empat pun akhirnya sampai di lapangan belakang sekolah. Siapa lagi kalau bukan Aileen dan kawan-kawan dunia akhiratnya itu.

" Yahh kann telatt " ucap Aileen dengan raut kecewa.

" Lo bener jes mereka berantem disini?  " tany Vera

" Iya benerr mereka tu berantem disini " ucap jessie meyakinkan

" Ehh liat deh kayu-kayu itu, ko bisa ada disini ya,  berantakan banget lagi " Kata Rania

" Eh liat ada darah juga.  Ini beneran deh kayaknya bekas ada orang berantem " sambung Rania

" Hm ko aku khawatir ya sama mereka semua " ujae Aileen dengan tangan terkepal di depan mulutnya sebari merapalkan doa

" Ekhem.. Ekhemm yakin mereka semua?  Ga ka ansel aja?  " goda Jessie

" Ihh apaan si jess " timpal Aileen dengan pipi yang mulai merona.

" bahaahaha.. Biasa aja kali len gausah blush gitu gemes deh ah " ujar Vera sembari mencubit pipi Aileen karena gemas dengan satu sahabat nya ini yang tak mau berkata jujur akan perasaannya.

" Yaudah kita pulang aja yuk,  udah mulai gelap juga. Keburu malem" ajak Rania.  Di angguki oleh mereka semua

Saat mereka semua hampir meninggalkan lapangan,  mata Aileen menangkap sebuah kain kecil tergeletak di lapangan dengan bercak merah.  Yang Aileen yakini itu darah.  Ia mengambilnya tanpa disadari oleh teman-temannya.

Saat ia mulai meneliti kain itu, ia menemukan sebuah huruf A pada bagian ujung kain.  Pada detik itu juga  ukiran di bibirnya mulai tercerak,  ya dia tersenyum.  Ini adalah sapu tangan milik Ansel. Ia pun langsung memasukan Sapu tangan itu kedalam tas nya tanpa diketahui temannya

Flashback Off

Tingg.. Tingg

Suara notifikasi WA nya membuat Aileen tersadar dari lamunannya. Dan segera membuka Handphone nya

Anak Papah Mamah ( 4 )
" khusus orang cantik yang jelek bisa left "

Jessie Imoett
Sahabat akhirat jalan yu 😘

Rania Cantikk
2

Vera Montok
3

Jessie Imoet
Yeayy..  Gimana? Lo ikut juga ga len? 

Ileen
Blh. Kmn?

Jessie Imoet
Elahh..  Rontok hah keyboad lo? 🤔 Gue ajakin ke salon tau rasa hp lo 😂

Vera Montok
Gramed kuy

AILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang