25 Mei 2020
Pernah disanjung sampai lupa menyanjung. Nyatanya, hanya sebagai pelarian.
Pernah dianggap sangat penting sampai lupa menimbang ingin. Nyatanya, hanya sebagai teman jalan.
Pernah dinomor satukan sampai lupa bisa jadi nomor terakhir. Nyatanya, hanya sebagai alat berperang.
Pernah direkrut menjadi bagian sampai lupa tahu diri. Nyatanya, hanya sebagai bualan event.
Seharusnya, menjadi manusia yang berhati-hati. Sebelum semua mengiris hati.
Seharusnya, otak berpikir matang-matang. Sebelum semua tertunggak palang.
Seharusnya, semua tidak begini. Ah, manusia dalam manusia lupa kemanusiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Tak Bertuan
RandomPadamu ... Kupersembahkan ... Catatan-catatan penuh cinta dan luka. Mari berdamai pada apapun dan siapapun. pict.by @pinterest 08/08/2018 Akan tetap di sini, mungkin tanpa revisi dan tambahan lagi. Sebagai proses yang kujalani dengan cinta. Selamat...