Bagian 7

748 86 43
                                    

Hallo semuanya, sudah up yah Bagian 7, jangan lupa tinggalkan jejak kalian! Spam Next juga gapapa ko:)

Happy Reading:)



Manusia memiliki hak asasi yang sama, jadi jangan karena kamu bertahta kamu bisa semena-mena.


-Renata Puteri Gemilang


60 Menit sudah kelas 12 IPS 1 melaksanakan ulangannya dengan sangat khidmat. Terkecuali dengan mereka yang duduk dipojokan sebelah kiri. Erik sibuk menyelesaikan mimpi nya yang tertunda, Devan sibuk dengan lamunannya terhadap Ica, Seno sibuk dengan ulangan nya yang ia gambari d pulpen. Sedangkan Lintang tengah sibuk mencari cara supaya ia bisa menyalin jawaban Askal secara halus dan cool.

Askal memeriksa kembali soal-soal ulangannya. Ditakutkan ada soal yang belum ia kerjakan. "Nomer berapa yg belum?" tanya Askal pada Lintang.

"Semua Kal," balas Lintang menujukan kertas ulangannya yang masih suci belum terkena noda tinta sedikitpun.

"Lo ngapain aja sih dari tadi?!" Askal memancarkan aura kegeramannya pada Lintang yang selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Gue baca soal lah! kok lo berani bentak gue sekarang?!"

Erik yang terganggu karena mimpinya harus dijeda, langsung terbangun dari tidurnya. "Apaansih berisik banget!"

"Iler tuh woyy lap dulu!" titah Seno yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Iler gue wangi surga bro!" Erik menyeka sedikit cairan yang berada dekat dengan bibirnya.

Cekrekk

"Yes dapet." Dengan polosnya Devan memotret kertas ulangan Askal.

"Oyy abis ngapain lo?!" Buru-buru Askal melihat kembali lembar jawaban ulangannya.

"Buka grup semuanya guys!"

Suara Devan sangat menggelegar diruangan, membuat semua orang menuruti perintah nya.

"Sialan lo Dev! susah-susah gue kerjain eh lo main poto, aja dishare digrup kelas lagi," ucap Askal kesal.

"Manusia berbuat amal tuh susah ternyata yah," ujar Lintang menyindir teman sebangkunya.

"Dih sok-sok an bilang gitu lo bos," balas Askal.

"Drama dikit."

Suasana kelas yang asalnya hening berubah menjadi 180 derajat karena ulah Devan dan teman-temannya. Bu Asri yang mendengarnya pun merasa geram pada murid-muridnya.

"Ada apa ini berisik?!"

"Tadi ada kecoa bu!" balas Erik ngasal.

"Lima belas menit lagi dikumpulkan!"

"Siap bu!"

Dengan berat hati Askal harus merelakan jawabannya yang disalin oleh semua penghuni kelas. Suara deringan bel sudah terdengar, tandanya waktu istirahat tiba dan waktu mengerjakan soal sudah selesai.

"Ayo kekantin Kal! gue traktir sepuasanya!" Lintang merangkul bahu Askal yang masih memasang wajah datarnya.

"Iya Kal. Jangan ngambek, lo kan disini juara kelas," goda Devan yang merasa sedikit bersalah pada Askal.

"Ayo dong Kal, gue minta maap nih," tambahnya lagi.

"Berisik!" Askal yang jengah mendengar buihan para temannya mau tidak mau ia harus ikut bersama mereka.

THE COASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang