Bagian 4

972 137 44
                                    

Janji yah bakalan ningglin jejak.

Happy Reading:)

Jangan karena gue jahat, lo mandang gue seakan gue gapunya sisi baik.

-Lintang Aditha Baskara

3.......2........1........

Seorang wanita melemparkan saputangan nya keatas, menandakan bahwa balapan telah dimulai.

Lintang melajukan motornya dengan kecepatan yang tinggi, tak mau kalah lawanya pun ikut menambah kecepatan motornya. Sorak sorak para penonton memecahkan keheningan malam.

"Adit, lo pasti bisa!"

"Adit, i love you!"

"Calon pacar gue pasti menang."

Tanpa hentinya teriakan itu terus terdengar untuk mendukung sang raja jalanan agar bisa menang pada malam ini. Anggota Coaster dan Warriors saling menatap dengan sinis.

"Lo pikir bos lo itu bakal menang malam ini?" ujar Devan songong.

"Kita liat aja," tembal Putra salah satu anggota geng Warriors.

"Yaudah nih liatin." Erik membuka matanya lebar-lebar.

Dengan wajah santainya, Bima menyunggingkan senyuman tipis. Dirinya yakin bahwa Lintang akan selalu menang dalam balapan. Apalagi dia sendiri yang mengganti mesin motornya. Mesin langka dan tentu yang paling cepat.

Setelah lama mereka menunggu kedatangan para jagoannya, dari jauh sudah terlihat Lintang dan Andre saling bersusulan. Bisa dibilang balapan pada malam ini sangat sengit, biasanya Andre akan tertinggal jauh oleh Lintang. Padahal Bima sudah membantu Lintang untuk memasangkan mesin yang paling cepat. Tapi tetap saja tidak banyak berpengaruh, ada apa dengan Lintang malam ini?

Motor Andre sedikit mendahului motor Lintang, tak mau menunggu lama Lintang langsung menyusul dengan kecepatan penuh. Sorak dan jeritan begitu jelas terdengar ketika Lintang tiba pertama digaris finish.

"Alhamdulillah akhirnya bos kita menang," sorak Erik sambil berjingkrak.

"Yang menang bos, bukan lo!" celetuk Askal.

"Pedes amat tuh mulut," ujar Erik sambil memukul belakang kepala Askal.

"Yuhuu. Makan makan," Ujar Devan.

"Makan aja yang lo pikirin!" sentak Erik.

"Iri? bilang bos. Papale papale," ejek Devan.

Lintang memberhentikan motornya lalu ia membuka helm seraya menatap remeh Andre dan teman-temanya. "Sorry Dre, lo bukan lawan gue."

Merasa diinjak harga dirinya, Andre tidak terima dengan  ucapan Lintang. Dirinya langsung menghampiri Lintang dan melesatkan pukulan yang keras dipipi sebelah kanan laki-laki itu.

Bughhh..

"Anjing lo yah." Dengan penuh amarah, Andre tidak menghentikan pukulan nya tersebut.

Teman-teman Lintang langsung berusaha memisahkan mereka. Sementara orang yang dipukuli hanya diam tak melawan.

"Lo mukul gue gak bikin gue mati disini goblok, pukulan lo itu sama kaya anak SD," ujar Lintang  sambil menyeka darah yang ada disudut bibirnya.

"Liat aja nanti pembalasan gue!" ucap Andre dengan tatapan sinisnya. Andre mengajak teman-temannya untuk pergi dari sana.

"Kenapa lo gak lawan dia sih?" tanya Seno yang bingung melihat sikap Lintang seperti tadi.

THE COASTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang