Hari ini hari senin, hari yang entah kenapa bawaan males aja gitu. Mungkin karena pelajaran nya menghitung semua:') aku mah strong kok, demi bisa kuliah di Seoul National University semua rintangan aku hadapi deh.
Seperti biasa, kalau sudah membuka mata pasti wajah idol tampan bernama Jung Jaehyun lah yang pertama kali aku lihat. Kalau kalian pertama kali bangun tidur lihat siapa nih?
Luka lebam nya samar-samar masih terlihat, pasti sakit deh. Emang bodoh banget ya aku ini mendingan terima tawaran Jisung buat pulang bareng, eh malah sok jual mahal. Nolak.
"Aku tau aku ganteng." Ucapnya dengan mata tertutup.
Eh, buset deh... Bangun dia, mau di taruh dimana muka malu ini ya ampun.
"E-eh, Hanna siapin sarapan dulu deh." Aku langsung minggat dari ranjang menuju dapur untuk membuat sarapan.
Hari ini sarapan apa ya? Di lemari gak ada apa-apa cuma ada otak-otak, telur, sama nugget.
Bikin nasi goreng aja deh.
Aku pun segera mengambil satu siung bawang merah, dua siung bawang putih, dan tiga cabai merah keriting, lalu di ulek sampai halus. Setelah nya, aku mulai memasak nasi goreng seperti pada umumnya namun, aku menambah empat otak-otak dan empat nugget.
Butuh waktu sekitar 15 menit, nasi goreng ala diriku sudah matang. Aku menaruh nasi goreng ke kedua piring di atas meja makan, tapi tiba-tiba saja aku melihat Jaehyun sudah rapih dengan pakaian casual nya.
"Mau kemana? Kan lebam nya masih ada." Tanya ku menatap Jaehyun tak suka.
Dia benar-benar workholic.
Bukannya menjawab, dia malah mengacak rambutku. Menyebalkan.
"Kalau orang lagi bertanya di jawab dong." Sebel deh kalo aku lagi ngomong yang diajak ngomong malah gak jawab.
Jaehyun menghentikan aktivitas makannya sebentar, "Aku antar kamu kesekolah sekalian aku ada latihan buat acara Panasonic Gobel award nanti malam."
Aku duduk di bangku depan dia. "Tapikan lebam nya masih keliatan." Aku takut fans nya tau dan malah membuat fans nya khawatir.
"Cepat makan, nanti kamu telat." Ucap Jaehyun tegas pertanda dia tidak mau beradu argumen lagi.
Aku mendengus sebal dan mulai memakan sarapanku. Aku benar-benar nggak habis pikir deh, nggak bisa apa dia turuti ucapan dokter yang menyuruhnya diam dirumah selama 2 hari. Dua hari doang lho bukan seminggu.
Selama diperjalanan aku diam saja tidak berniat membujuknya lagi. Aku sebel. Padahal kan aku bersikap begini juga demi dia dan juga demi fans nya biar gak khawatir.
Karena kebanyakan mendumel sampai sampai aku tidak sadar bahwa mobil yang Jaehyun bawa sudah terparkir rapih di depan sekolah ku.
"Hanna berangkat." Ucap ku sambil membuka pintu mobil, tapi Jaehyun menahan tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go Away
FanfictionSquel of Bagai Bulan dan Matahari. "Maafkan aku, ku mohon jangan tinggalkan aku". -- Jung Jaehyun. Kisah gadis cantik berumur 17 tahun yang terpaksa menikah dengan seorang lelaki dingin bernama Jung Jaehyun. Walaupun hanya sekedar dijodohkan, gadis...