RULES : SEBELUM BACA WAJIB KLIK 🌟
.
.
.
Sehabis melaksanakan tugas nya sebagai pelajar, Hanna dan Samuel benar-benar pulang ke negara asal Bunda nya. Indonesia. Sudah 3 tahun Hanna dan Samuel tidak menjenguk negara masa kecil mereka.
Kini Hanna sedang menatap jendela pesawat yang menampakkan pemandangan kota Jakarta. Berada di samping Hanna, Samuel bisa melihat kesenduan yang nampak jelas di manik mata warna coklat Hanna. Samuel memeluk Hanna sehingga membuat gadis berumur 17 tahun tersebut terkejut.
"Jangan takut, ada aku." Singkat, namun mampu membuat hati Hanna bergetar.
Pengumuman pesawat akan mendarat telah terdengar, Hanna membantu Samuel untuk mengambil tas mereka. Setelah sudah mendarat, tiba-tiba saja Hanna ada panggilan alam. Jadilah ia izin pergi ke kamar mandi dan meminta kembarannya untuk mengambil koper miliknya.
Hanna menatap dirinya di cermin toilet bandara. Memikirkan nasib masa muda dan impiannya. Tanpa sadar airmata nya jatuh membasahasi pipi.
"Tidak~ aku tidak boleh menangis. Kau harus kuat Kim Hanna! Demi ayah dan bunda!" ia menghapus airmatanya kembali dan berjalan keluar untuk menyusul keluarganya yang menunggu di pintu kedatangan.
Hanna terlonjak kaget saat melihat segerombolan gadis se-usianya berlarian sambil berteriak keras menyebutkan nama seorang laki-laki.
"Oppa Jaehyun! Kyaa..."
"Oppa Saranghae"
"Welcome to Indonesia, Oppa!"
"Selamat datang Oppa Jaehyun! Aku cinta Kamu!"
kira-kira seperti itulah teriakan para sekumpulan gadis itu. Hanna tidak peduli, ia memilih untuk me-whatsapp kembarannya. Karena terlalu fokus pada ponselnya dan tidak memperhatikan jalan, tak sengaja Hanna menabrak seseorang.
Brugh!
"Maaf, saya buru-buru!" Kata lelaki itu tanpa berniat membantu Hanna.
"Mau kemana? ganti dulu ponselku. Lihat, ponselku retak!" Maki Hanna. Ia kesal karena orang ini Hanna jadi tidak bisa menghubungi kembarannya sebab ponselnya langsung rusak tak bisa menyala lagi.
Lelaki itu tidak menjawab omongan Hanna dan malah melihat segerombolan gadis yang mendekat ke arah mereka.
grep!
Dengan lancangnya lelaki itu menarik tangan Hanna dan membawanya berlari, menjauh dari segerombolan gadis. Hanna hanya bisa meminta lelaki itu melepaskan tangannya tetapi, ia tak kunjung melepaskan. Tangan Hanna terlepas begitu mereka masuk ke dalam gang sempit.
Tak!
Hanna terkejut dengan lelaki itu yang tiba-tiba saja menghimpitnya ke tembok. Hembusan nafas lelaki itu menerpa wajah Hanna. Hanna memegang jantung nya yang entah mengapa berdetak tidak wajar.
Astagfirullah... Diamlah jantung. Hanna bergumam.
Setelah segerombolan gadis sudah melewati gang, lelaki tersebut sedikit menjauh. Hanna menatap lelaki asing di hadapannya dengan tatapan kesal.
"Maaf".
"Maaf saja tidak cukup tuan". Sarkasnya sambil memperlihatkan ponselnya yang retak.
Lelaki itu seperti mencari sesuatu di kantung celana nya. "Ini," dia menyerahkan kartu nama.
"Kau kira dengan kartu nama ponselku bisa kembali seperti semula!?"
"Hanna!"
Hanna tidak bisa menghindar saat seseorang memanggil namanya. Ia melihat kembaran nya dengan wajah khawatir berjalan ke arahnya.
"Kamu nggak apa-apa?" Samuel memutarkan badan Hanna. Mengecek apakah ada lecet pada tubuh kembarannya.
"Aku baik-baik saja. Tapi ponselku~" adu Hanna pada Samuel dan menunjuk lelaki yang sedari tadi hana mengamati mereka.
Samuel melihat orang yang di tunjuk Hanna, "Jaehyun, hyung?" Hanna mengernyit heran.
Jaehyun?
Kok, dia seperti tak asing dengan nama itu.
"Jadi dia orang yang ayah jodohkan denganku!?"
Samuel mengangguk.
"Kau Hanna?" tanya Jaehyun dan Hanna menatap Jaehyun tak suka.
"Baguslah jika kalian sudah bertemu, jadi ayah tidak usah capek-capek memperkenalkan kalian". ucap Ayah Jaehyun yang membuat mereka bertiga serempak melihat ke arah Suho --Ayah Hanna dan tiga orang di belakangnya.
Suho dan Anna serta sepasang suami-istri yang Hanna yakini Ayah dan Ibu dari Jaehyun tengah menatap mereka dengan senyuman penuh kemenangan.
-Ya allah... kenapa harus sama anak kecil ini!- Jaehyun.
-Ganteng sih. Tapi buat apa ganteng kalo gak bikin nyaman?- Hanna.
-Berasa nyamuk aku tuh- Samuel.
-To be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go Away
FanfictionSquel of Bagai Bulan dan Matahari. "Maafkan aku, ku mohon jangan tinggalkan aku". -- Jung Jaehyun. Kisah gadis cantik berumur 17 tahun yang terpaksa menikah dengan seorang lelaki dingin bernama Jung Jaehyun. Walaupun hanya sekedar dijodohkan, gadis...