Universitas Asma Jaya merupakan perguruan tinggi swasta yang terletak di Jakarta bagian selatan, salah satu perguruan tinggi yang cukup elit dan terpandang di Jakarta.
Tidak heran kalau hampir semua mahasiswa di sana berasal dari keluarga berada. Salah satunya Jeremy, anak bontot dari salah satu wakil ketua partai politik negeri ini.
Ia hidup berkecukupan karna ayahnya mempunyai jabatan tinggi di sebuah partai politik yang sudah memiliki banyak dukungan rakyat.
Jeremy tidak pernah hidup susah sekalipun sejak ia dilahirkan, karena keluarganya yang kaya raya.
Sebenarnya ia tidak mengerti batasan seperti apa sebagai ukuran sampai seseorang bisa disebut kaya raya. Apakah dilihat dari jumlah tabungan? Seberapa luas rumah? Atau seberapa banyak mobil?
Baginya tidak ada orang yang benar-benar bisa disebut kaya raya karna harta adalah bentuk yang relatif. Bisa saja ada seseorang yang memiliki uang sepuluh juta kemudian menganggap dirinya kaya raya, kan?
Ya, sampai ia mengenal Jeffrey.
Tidak disangka ternyata jarak rumahnya dan Jeffrey hanya butuh waktu 10 menit alias dekat.
Karna alasan itu, Jeremy dan Jeffrey jadi sering datang berkunjung ke rumah mereka masing-masing secara bergantian.
Dan karna sering berkunjung ke rumah Jeffrey, Jeremy menemukan definisi kaya raya yang sesungguhnya.... Yaitu Jeffrey.
Bukan.
Orangtua Jeffrey. Keluarga Siagian.
•••
Kalau dilihat sehari-hari di kampus, Jef hanya pemuda biasa, nggak banyak unsur kemewahan pada dirinya.
Kaos, uniqlo.
Jaket, puma.
Celana, levi's.
Sepatu, converse.
Jam tangan, gucci.Ke kampus naik vespa matic atau motor gede.
Standar.
Buat Jeremy itu standar banget buat mahasiswa millenial.
Pertama kenal Jeffrey, selain wajahnya yang ganteng, Jeremy nggak ninggalin kesan apa-apa, ya biasa aja.
Hingga suatu hari, Jeremy yang gabut ingin main-main ke rumah Jef dan memaksa Jef untuk share location.
Saat itu kali pertama ia datang ke rumah Jef.
Jeremy hanya bisa bengong.
Luas rumah dan jumlah mobil yang dimiliki keluarga Jef benar-benar melebihi luas rumahnya dan jumlah mobil yg dimiliki keluarganya.
Tidak begitu yakin dengan tabungan, tapi sepertinya tabungan Jef juga melebihi tabungannya.
Don't judge a book by its cover.
Jeremy nggak sangka dia benar-benar punya teman dari keluarga konglomerat.
•••
Hari ini tepat jam empat sore Jeremy sudah di depan rumah Jef, menjemput anak itu.
Niatnya mau nongkrong di mang Asep setelah itu pulangnya mampir 'sebentar' ke Fable*.
Biasalah anak muda.
Si tuan rumah keluar dengan gantengnya, langsung masuk ke mobil duduk di sebelah Jeremy.
KAMU SEDANG MEMBACA
COWOK TEKNIK - '97
FanfictionEmpat cowok yang bertemu karena mereka berada di jurusan yang sama, di kelas yang sama pula. Semenjak itu mereka bersahabat. [18+] Kenakalan Remaja, Harsh & Vulgar Words.