talk talk

8.4K 906 137
                                    








explicit content, 18+.
be wise, please.
typos as well.
perhatikan timelinenya karena maju mundur dibagian jerlina, jefse and the extra part.







•••

Hari ini Minggu memiliki jadwal jaga di lab praktikum. Ia sedang memeriksa dan menilai laporan tiap mahasiswa di ruang arsip belakang lab, bergabung dengan dosen pengurus.

Tiba-tiba seorang dosen memanggilnya "Minggu"

"Kenapa bu?" Tanya Minggu, menghampiri dosen itu

"Saya minta tolong kamu ke koh Ardi ngambil atk yang sudah saya pesen, bisa?" Ucap Dosen itu pada Minggu.

Koh Ardi adalah sapaan akrab dari mahasiswa dan dosen pada pemilik toko fotocopy sekaligus menjual berbagai atk di belakang kampus. Tokonya sudah menjadi langganan baik mahasiswa maupun dosen.

"Bisa kok bu" Jawab Minggu.

Dosen itu menyerahkan sebuah kertas dan sejumlah uang pada Minggu "Ini list atknya, dicek lagi ya nanti barangnya, jangan sampai ada yang kurang. Trus ini uangnya"

Minggu mengambil kertas dan uang itu.

"Jangan lupa minta bonnya" Ucap Dosen itu lagi mengingatkan.

Minggu mengangguk "Oke bu"

Minggu keluar menuju toko koh Ardi. Hari ini cuaca di luar terlihat mendung, bau tanah masuk ke penciumannya, angin juga berhempus lumayan kencang. sepertinya sebentar lagi akan hujan.

Minggu mempercepat langkah kakinya, berharap tidak dulu hujan sebelum ia kembali lagi ke kampus.

Sampai di sana, koh Ardi langsung menyapa Minggu heboh "Lu orang kemane aje hah?"

Minggu tertawa "Ngga kemana-mana koh, di sini-sini aja"

"Ngambil pesenan bu Merlin kan?" Tanyanya, lalu mengangkat sebuah kardus ke atas meja.

"Iya, minta bon koh" Ucap Minggu lalu membuka kardus itu, mengecek atk yang dipesan.

Ketika ia yakin semua sudah lengkap, ia mengambil bon yang diserahkah oleh koh Ardi.

"172.300 semuanya" Ujar koh Ardi.

"Udahlah buletin aja 172.000 koh"

"Kagak ada!"

Minggu tekekeh, menyerahkan dua lembar seratus ribu pada si pemilik toko itu.

"Makasi koh" Ucapnya, Setelah menerima kembalian.

"Iye"

Minggu keluar dengan buru-buru, ia harus sampai di kampus sebelum hujan turun.

Brak

Tanpa sadar ia menabrak seorang perempuan yang juga sedang berlari kecil ke arah toko, menjatuhkan buku dan beberapa kertas yang perempuan itu bawa.

Minggu reflek meminta maaf, meletakan kardus yang ia bawa di jalan dan membantu perempuan itu memunguti kertasnya.

Mata Minggu terpaku saat menyadari siapa orang yang ia tabrak, perempuan itu terus menunduk sambil mengambil semua kertasnya menghindari tatapan Minggu.

"..Mina?"

Yang dipanggil tidak menoleh, masih sibuk merapikan kertas dan bukunya, Minggu tak behenti menatap perempuan itu.

Setelah mengumpulkan semua buku dan kertasnya, tanpa kata atau sapa perempuan itu langsung berlalu pergi dari Minggu, bahkan tak melirik Minggu sama sekali.

COWOK TEKNIK - '97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang