Lebih baik kita berpisah.
"Dan Lo bitch, sampe gue tau Luna celaka gara-gara Lo. Siap-siap hidup Lo sengsara!" Ucap Yura penuh penekanan
Yura meninggalkan David dan Diana lebih baik ia mencari Luna.
Dilain tempat...
"AAAAAAAAAAAAAA" teriak seseorang didalam toilet
"Yaampun ini kak Luna" ucap seseorang dengan wajah kaget nya
"Kamu cari teman nya kak Luna, aku jagain kak Luna di sini" ucap seseorang itu
"Kak Luna sabar ya aku lagi minta pertolongan" ucap seseorang itu dengan menggenggam tangan Luna yang dingin.
---
Yura yang sedang tergesa-gesa berlari diikuti teman-temannya yang mengejar Yura.
Yura terjatuh ditabrak seseorang.
"Ah! Lo punya mata gak si" teriak Yura dengan emosi
Sedangkan yang ditabrak menunduk takut, tapi saat mendengar suara siapa itu ia memberanikan diri mendongakkan kepalanya.
"K-ak y-u-ra" panggil anak itu gugup
"Kenapa!" Bentak Yura
"Yura, jangan bentak anak orang" ucap tesya di samping Yura.
"Kak maaf aku udah nabrak kaka--"
"Buang-buang waktu gue aja Lo!" Ucap Yura yang segera pergi namun di tahan anak itu
"K-ak tunggu" ucap anak itu
"Apalagi sih Lo!" Ucap Yura menghentakkan tangannya.
"Yura! Bisa gak, gak usah bentak orang! Yang khawatir sama Luna bukan Lo doang" ucap aldo penuh kesal
Suasana menjadi semakin panas.
"Kamu mau ngomong apa?" Tanya tesya lembut kepada anak itu
"Aku liat kak Luna, dia pingsan" ucap anak itu
"Dimana luna" ucap Yura
"Di toilet ujung, disana ada temen aku jagain kak Luna" ucap anak itu..
"Yaudah Ayuk kita kesana" ucap tesya
Mereka semua pun berlari menuju toilet ujung apalagi harka dengan tatapan khawatir.
"LUNAAA" teriak Yura saat memasuki toilet.
"Luna kenapa?" Tanya aldo kepada anak yang ada di samping luna
"Aku gak tau kak, aku baru masuk udah liat kak Luna pingsan di sini" ucap anak itu
Dengan cekatan harka menggendong Luna ala bridal style.
"Terimakasih ya" ucap tesya pada anak itu dan meninggalkan mereka.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNATHARA
Fiksi Remajakebahagiaan adalah hal utama yang ingin ku capai, dan aku harap itu terjadi padaku. Setelah sekian lama hatiku hancur karenanya, mereka terus iba kepadaku yang masih mencintainya tulus, walau ia tak sama sekali melihat ku, bahkan menganggap ku tak...