(Menceritakan tentang keluarga Kim Seokjin & Ji Sheo Ggum yang penuh cerita cinta dan kebahagiaan)
Aku senang memergokinya saat tengah menatapku sambil tersenyum🌻
[Kim Seokjin]
Jangan lupa mampir, yuk baca💕
Happy Reading ✨😊
Ada beberapa bakal aku...
"Anda akan menjadi milik saya, dan saya akan menjadi milik anda. Selamanya"
Setelah kejadian tadi pagi, sekarang sudah pukul 20:00 malam. Seokjin kembali berangkat ke kantor pukul 11:00 sedangkan Ggum memutuskan untuk absen dan mengirimkan tugasnya lewat online, tapi ada sanksinya dia mendapatkan tugas tambahan. Sekarang masih menatap laptop tepat di dalam kasur, menyicil tugasnya. Seokjin juga sudah kembali mereka baru saja selesai makan malam hari ini seokjin chef-nya dia masak nasi goreng kimchi
Selalu menatap gadisnya yang fokus mengetik
Seokjin masih memikirkan kejadian tadi pagi, maksudhnya ada apa dengan gadisnya itu kenapa dia tersedu-sedu memang bukan hal yang aneh saat pertama kali melakukan hubungan Ggum lebih parah dia sampai tersedak tangisannya sendiri karena kesakitan, tapi kali ini rasanya berbeda. Ggum benar-benar menangis dan berusaha untuk tidak mengatakan apa-apa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masih terasa sakit?" Tanya seokjin, sedangkan Ggum bukan enggan menjawab tapi dia lagi fokus mengetik, supaya bisa tidur lebih cepat. Kasihan seokjin pasti bakalan menunggunya
"Ggum" Serunya
"Hem, nee??" (Hem, iyaa?) Jawab Ggum, masih fokus ke layar sesekali menatap buku disamping dan lanjut mengetik
"Sayang, lihat suamimu" Panggilnya kedua kali
Ggum menoleh ke arah seokjin sedetik pun tidak ada, kembali menatap layarnya. Perlakuan istrinya itu membuat jin tertawa kecil, betapa konyolnya Ggum. Bisa-bisanya malam begini ngelawak "Weh, bukan seperti itu cara menatapku" sebuah penolakan dari seorang Kim Seokjin
"Sebentar aku, bentar lagi selesai kok" Balas Ggum wajah datar. Masih sangat cantik untuk dilihat
"Argh! Ggum-ah! wajah suamimu ini lebih menarik dari pada kepingan layar itu..." Seokjin sama laptop aja cemburuan, sikap manjanya itu loh. Gereget!
Kali ini Ggum yang dibuat tertawa oleh suaminya sendiri, dia bergegas menutup laptopnya menaruh dimeja kecil samping kasur mereka. Melipat bibir bawahnya, merentangkan kedua tangannya dan berkata. "Kalau gitu peluk aku dong" Pinta Ggum gantian dia juga bisa manja
Bisa terlihat senyuman tipis, tipis sekali hampir tak terlihat dari seokjin. Bangkit dari duduknya masuk ke dalam ranjang menarik selimut tebal dan langsung memeluk tuan putri dalam kehangatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa saat hingga mereka merenggangkan pelukannya. "Masih sakit gak?" Gumam Seokjin kali ini mereka saling bertatapan, dia sadar memang selalu melakukan hal itu dengan kasar. Nafsu laki-laki kan beda-beda
Ggum menggeleng "Beneran?" Tanya lagi
"Iya, ngak sakit" Memperjelas semuanya, Ggum tersenyum dan mengelus jidat suaminya itu yang berada didepannya
"Aku mau ngomong sesuatu" Lanjut Ggum, sambil memainkan jemarinya
"Iya, bilang aja" Gumam seokjin
Menghembuskan nafas berat, dia cuman mau ke intinya aja. "Aku ngak nyaman kalau kita berhubungan, kamu pakai pengaman" ujar Ggum setelah itu langsung menutup kedua matanya enggan melihat reaksi jin yang sesungguhnya
"Hm? terus" Ujar seokjin mengerutkan keningnya
"Iya aku mau kamu gak pakai itu lagi" Gumam Ggum
"Kondom maksud kamu?" Gumam Seokjin
"Emang nama lainnya ada selain nama kondom? hm, sutra gitu ya atau fiesta?" Ggum mulai membuka kedua matanya sambil memainkan bibir
Melihat wajah istrinya yang begitu polos, jin dibuat geli dan meringis menahan tawa "Eh, itu mereknya sayang.." Ujar seokjin sambil tertawa
Ggum malah ikut-ikutan tertawa, dia konyol banget sampai berani bilang begitu polos lagi, lagian beneran gak tahu. Siapa tahu perkataannya tadi bener, kayak pepsodent kan odol kita sering bilangnya pepsodent bukan odolkan. Semacam nama lain gitu "Kamu beneran pengen aku gak pakai lagi? kenapa?" Gumam Seokjin
Ggum tegas mengangguk setuju "Aku juga mau gak konsumsi pil KB lagi" Lanjut Ggum
Kali ini bener-bener membuat seokjin heran, dia sampai menggaruk tengkuk lehernya yang tidak pernah merasa gatal. "Kamu serius!?" Tanya jin
"Iya aku serius? kamu meragukan ku?"
Seokjin menggeleng bukan itu maksud nya "Bukan, bukan begitu maksudku"
"Kamu selalu memakai pengaman itu, menyuruhku meminum pil KB. Apa menurutmu aku gak cocok buat jadi ibu anak-anak kamu?" Gumam Ggum, pertanyaannya makin sensitif tapi jin membalasnya dengan keadaan tenang sesekali menyelipkan senyum
"Heh, ngawur. Kalo gak cocok buat ibu dari anak-anakku, buat apa aku menikahi mu!?"
Ggum menaikkan kedua alisnya sedikit terkejut dengan pengakuan seokjin. "Apa jangan-jangan selama ini kamu berpikir begitu? dan tadi kamu nangis juga gara-gara berhubungan ini kan?"
"Aku minta maaf" Gumam Ggum
Seokjin mengelus pelan pipi chubby Ggum dengan lembut. "Nggak pa-pa, aku ngelakuin itu bukan karena meragukan atau gak percaya buat kamu jadi ibu anak-anakku atau beneran gak mau punya anak hasil kita berdua.."
"Justru aku berpikir apa kamu bener-bener mau sejauh ini denganku? kita baru masuk tiga bulan pernikahan, alasan utama emang aku gak mau kita terburu-buru dan kesannya memang seperti menunda kamu hamil, tapi maksud aku gak begitu sayang. Aku cuman kasih kamu banyak waktu luang buat nikmatin peran kamu sebagai seorang istri sebelum benar-benar bakalan sibuk jadi seorang ibu, karena nanti rasanya bakalan beda. Makannya aku setuju kamu buat kuliah maksud ku juga kamu bisa nikmatin masa-masa sebagai mahasiswa, dan gak berpikir macem-macem kayak kamu nikah bakal ngurusin fokus ke suami terus memenuhi kebutuhan ini dan itu belum lagi kamu harus hamil dan sibuk ngurusin anak, ngurusin suami lagi, anak lagi, suami lagi..." Gumam seokjin
Ggum menatap berbinar-binar, hatinya begitu tenang saat jin menjawab dengan sangat dewasa seperti ini. Selama ini dia salah menilai seokjin dalam satu pihak, Bodoh
"Aku juga mau kamu menikmati setiap proses, sampai kamu siap di titik itu semua. Satu lagi kamu gak salah dan gak perlu minta maaf sama aku" Lanjut Seokjin
Ggum menarik kembali seokjin dalam pelukannya, kali ini membuat matanya bertambah perih. "Salah ngak kalo aku bilang sekarang siap? maksudnya aku mau kita ngelakuin itu lebih jauh lagi..."
Tangan panjang itu mengelus begitu lembut "Ayo kita lakukan..." Ujar seokjin dan membuat gadis itu terisak tangisan haru
"Udah jangan nangis, maaf ya selama ini kalau aku bikin kamu berpikir kaya gini" Gumam seokjin, gadis itu hanya menggeleng tanpa mengatakan hal apapun. Enggak kamu gak salah, maafin aku yang udah meragukan kamu selama ini.