❛ O2 - His Sister

301 69 4
                                    


________
⠀⠀┊ ┊ ┊
⠀⠀┊ ┊ ┊
⠀⠀┊ ┊ ✫
⠀⠀┊ ⊹ ⋆
⠀⠀┊. ⠀
⠀⠀✧ ⠀

Thris melihat lurus ke depan dimana Tabee dan Emery berjalan di depannya, Tabee tampak membahas sesuatu bersama dengan Emery namun Emery hanya menanggapi seadanya dan tertawa mendengar logat bicara si makhluk kecil itu yang tampak menggemaskan.

Tabee menoleh ke belakang menatap Thris yang juga menatapnya. Thris hanya mengangkat sebelah alisnya, seolah paham kode dari Thris, Tabee kembali membuang wajah ke depan, lalu menghela napas.

"Emery?"

Langkah Emery terhenti, lalu ia berbalik melihat ke arah Thris, Ia mengerjapkan matanya. Tabee dan Emery saling berpandangan lalu menatap Thris lagi secara bersamaan.

"Soal ibumu. . ."

"Ibu?"

"Aku mungkin sudah jahat karena menjauhkan seorang anak dari Ibunya, kau tidak mau pulang?" tanya Thris

Emery menunduk, ia tampak berubah ekspresi menjadi murung, dan tangannya yang satu memegang tangannya yang lain.

"Aku ingin tapi aku tidak bisa, mungkin klanku sudah menganggapku berkhianat karena aku ikut denganmu, Demon." jawab Emery

Thris terhenyak, dia menatap Tabee yang juga menatapnya, lalu ia menghela napas, dia mengambil Tabee dan menaruh buntalan itu di atas bahunya. Tangan Thris bergerak menyentuh bahu Emery, gemetar. Thris membulatkan matanya, dia mendongakkan kepala Emery yang tadinya menunduk, ia sedang menahan untuk tidak menangis.

"Emery. . ."

"Aku tidak apa apa Thris, ahh apa ada ladang bunga di sekitar sini?" Tanya Emery mengalihkan pembicaraan

"Ada, aku dan Thris akan membawamu kesana agar kau senang!" kata Tabee

Emery tersenyum lalu menganggukan kepalanya, dia menerima uluran tangan Thris yang mengajaknya untuk saling menggenggam. Emery menunduk dengan bibir masih membentuk curva. Thris merasakannya, Thris merasa bersalah bukan main. Dia baru terpikirkan tentang hal itu, dia harus mengantarkan Emery pulang, walaupun hatinya tidak ikhlas tapi ia harus melakukannya.

Mereka berjalan menuruni dataran dan sebentar lagi, di sana, di depan mata mereka, hamparan bunga sangat luas, ini bukan lagi disebut ladang atau taman, tetapi sebuah dataran bunga. Di sekelilingnya terdapat gunung dan bukit. Thris dan Tabee menengok kepada Emery, mata gadis itu berbinar mamancarkan kekaguman atas apa yang ia lihat.

"Aku.. Aku baru tau, ada tempat seindah ini..." gumam Emery

Thris dan Tabee tergelak, keduanya terkekeh dan mulai mengajak Emery menyusuri bunga-bunga itu itu. Emery tampak sangat senang dan bahagia, wajahnya benar-benar sumringah dan tampak sangat indah di mata Thris.

"Aku akan mengawasimu dari sini, kau bermainlah dengan Tabee..." kata Thris, dia berdiri di sebuah batu yang tak begitu besar, dan dibawahnya ada Emery dan Tabee yang berdiri. Emery mengangguk dia berlari dengan Tabee di pelukannya.

Kupu-kupu menari kesana kemari, kumbang dan Capung tak mau kalah dengan insect yang cantik itu. Emery mengambil bunga, dan memberikannya kepada Tabee, menyematkan di belahan bulu-bulu dekar telinga Tabee, hal tersebut tentu saja membuat Tabee merengut kesal, ia melompat kepada Emery dan membuat gadis itu terjatuh.

Thris hanya menggeleng melihat kelakuan dua makhluk tersebut. Ia sempat kaget, namun ketika ia mendengar suara Emery dan Tabee yang tertawa, dia hanya menghela napas dan tersenyum tipis. Thris mencium kedatangan seseorang, Matanya bergerak kesana-kemari. Ia waswas yang datang adalah musuh untuk mencelakai Emery.

pretty savage ; on going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang