❛ O5 - Visited

174 39 5
                                    

_______
⠀⠀┊ ┊ ┊
⠀⠀┊ ┊ ┊
⠀⠀┊ ┊ ✫
⠀⠀┊ ⊹ ⋆
⠀⠀┊. ⠀
⠀⠀✧ ⠀

"Uncle, aku dapat!" ujar seorang gadis dengan gaun flora dan rambut emasnya

Sang empu yang terpanggil tersenyum ketika melihat gadis itu memegang ikan emas lumayan besar dengan senyum cerahnya. Beliau mengangguk dan memberi intruksi untuk menaruh ikannya di dalam ember rotan yang mereka bawa.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Emery saat melihat dua buntalan yang entah apa yang sedang meloncat loncat tidak jelas mengejar sesuatu.

"Sepertinya mereka berusaha menangkap udang," jawab Delmar

Emery mengangguk dan kembali berusaha mendapatkan ikan dengan tombaknya, ia gagal. Tapi dia tidak menyerah. Sampai dia mendapatkan beberapa lagi tetapi dalam ukuran lebih kecil dari pertama yang ia dapat.

"Saya rasa sudah cukup Emery, lagipula buntalan itu tidak makan ikan, mereka makan udang." kata Delmar

"Aku mengerti paman, Lucee! Tabee!" teriak Emery di akhir kalimat.

Dua buntalan yang terpanggil tersebut langsung menoleh dengan mulut penuh udang ibaratkan seekor tupai yang penuh dengan kacangnya. Emery hanya menggeleng, lalu menggendong keduanya dan beranjak ke tepian sungai untuk pulang.

"Letakkan disini Tabee," ucap Delmar

Delmar tersenyum dan mengusak rambut Tabee ketika melihat udang tangkapan Tabee sangat banyak, tak mau kalah Lucee mengeluarkan udang udangnya di ember rotan milik Emery, dan dia mendapatkan lebih sedikit dari Tabee.

Tabee yang melihat hal itu tertawa keras, sampai terjungkal ke belakang. Sedangkan Lucee memasang wajahnya sedihnya kepada Emery seolah mengadu bahwa kakaknya menertawakannya.

Emery hanya menggelengkan kepalanya dan mengangkat embernya yang berisi udang sedangkan delmar membawa yang berisi ikan, Tabee dan Lucee berlari dengan riang di depan mereka.

"Apa Thris akan pulang terlambat?" tanya Emery membuka suara

"Paman tidak tau, tapi semoga saja lebih cepat selesai urusannya." jawab Delmar

Emery mengangguk, mereka mengobrol sambil seraya terkekeh melihat kelakuan buntalan di hadapan mereka.
Emery terdiam, langkahnya terhenti.
Membuat Delmar menoleh ke belakang menatap Emery penuh tanda tanya.

Emery menoleh ke belakangnya, ia merasakan kehadiran seseorang, bau ini.. Gumam Emery di dalam hatinya.
Emery menoleh lagi ke depan, menatap ayah Thris dan melangkah mensejajarkan posisi.

"Paman pulang saja dahulu, aku merasa harus menyelesaikan sesuatu." kata Emery

"Disini berbahaya Emery, ingat har-mu." kata Delmar

"Tidak, aku tidak akan membahayakan diri ku, percayalah. Aku akan kembali ke rumahmu dengan selamat."

Delmar menghela napas, dia tidak ingin Emery kenapa-napa, selain itu apa yang harus dia katakan jika Thris mencari Emery? Bersamaan dengan Delmar yang terdiam menatap Emery khawatir, Tabee loncat ke pundak Emery membuat sang empu menurunkan Tabee.

"Kau pulang bersama paman dan Lucee ya, percayalah aku akan baik baik saja." kata Emery yang tau maksud Tabee yang tiba tiba berada di pundaknya.

"Keras kepala," gumam Tabee

Emery hanya tersenyum dan berbalik berlari menjauh dengan memegang busur yang tadinya dia kenakan di punggungnya. Delmar merasakan sesuatu tidak enak, dia melihat Tabee dan mengatakan untuk mengikuti Emery.

Tabee segera berlari meninggalkan Lucee yang merengek di pelukan Delmar karena mencoba untuk ikut kakaknya. Tabee berhenti ketika melihat Emery berhadapan dengan serigala hitam yang besar dan gagah.

pretty savage ; on going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang