❛11 - failed ?

99 14 1
                                    

________
⠀⠀┊ ┊ ┊
⠀⠀┊ ┊ ┊
⠀⠀┊ ┊ ✫
⠀⠀┊ ⊹ ⋆
⠀⠀┊. ⠀
⠀⠀✧ ⠀

Seseorang tengah berjalan dengan tergesah menuju ke sebuah ruangan dengan pintu yang memiliki lingkaran sihir pelindung, yang artinya siapapun tidak boleh memasuki ruangan itu sembarangan. Ia mendekat perlahan kearah pintu lalu mengetuknya,

"Ini saya, Lord." ucapnya

"Masuk,"

Sebuah suara lain menyahuti dari ruangan itu, ia masuk dan bersendeku di hadapan seorang lelaki tampan, dengan mata hitam tak menyisakan warna putih sedikit pun. Lelaki tampan itu menatap rendah lelaki yang bersendeku di hadapannya.

"Ada apa Saint?"

Lelaki bernama Saint itu menoleh kearah lelaki yang ia panggil Lord tadi sebentar, lalu menunduk dan mulai berkata.

"Saya membawa informasi tentang anak sulung Delmar, Lord."

"Katakan,"

"Thris Deu Albergas, ia menemukan matenya. Mate-nya adalah seorang Putri Werewolf dari Ratu Halsey reinkarnasi mendiang Nona Tylea."

"Setelah Edgar jatuh hati pada anak Tylea, sekarang Thris? Menarik."

"Siapkan keberangkatanku ke rumah Delmar Albergas,"

"Baik Lord, saya pamit."

Selepas lelaki bernama Saint itu pergi, lelaki tampan namun mengerikan itu menyeringai. Ia berjalan ke arah jendela, menatap keluar dengan tenang.

"Thris Deu Albergas, pemberontakan yang lahir dari pernikahan terlarang Delmar dan juga Tylea."

"Kita lihat seberapa besar upaya yang kau lakukan nak,"

ੈ 「 𝐏𝐑𝐄𝐓𝐓𝐘 𝐒𝐀𝐕𝐀𝐆𝐄 」 ੈ

Hari sudah mulai gelap, Edgar masih tetap siaga menemani kakaknya itu duduk di belakang rumah dengan Tabee juga ikut namun sudah tertidur dengan pulas di pangkuan Edgar.

"Thris,"

Tak ada sahutan, ia sudah beberapa kali memanggil kakaknya itu namun tak satupun mendapatkan respon. Edgar menghela napas, ia melirik kakaknya dengan tatapan datar,

"Apa ia terguncang? Astaga berlebihan sekali, padahal aku dengan Rara lebih parah dari ini." Batin Edgar

Edgar menepuk bahu Thris membuat sang empu menoleh ke arahnya, namun kembali membuang muka setelah beberapa detik.

"Hei, mau berburu?" tanya Edgar

"Tidak,"

"Oh, ayolah tanganku sudah gatal ingin membidik panah,"

"Pergilah sendiri,"

"Thris, cuma segini kekuatanmu?"

"Apa?"

"Kau pasti mendengar dengan jelas kalimatku,"

"Mencoba meremehkan ku ya? Aku tidak peduli."

Selepas mengatakan itu Thris masuk ke dalam rumahnya, hal itu membuat Edgar menggerakkan kepalanya ke samping. Thris akan emosi jika ada yang meremehkannya, namun sekarang ia tak peduli. Perubahan yang sangat mengerikan!

'Bugh!'

Sesuatu yang keras berhasil menghantam tubuhnya, Edgar terkejut dan wajahnya memerah.

"Bajingan apa yang kau-"

pretty savage ; on going.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang