10

892 159 25
                                    

Motor Yeri dengan cepat membelah jalanan. Dengan gesit dia menyelip mobil-mobil yang ada di depannya.

"Eh ada apaan ya?"

Yeri menepikan motornya melihat panjang nya mobil yang terjebak macet.

"Ini ada apa ya kak?" Tanyanya pada salah satu pengemudi sedan hitam di sampingnya.

"Ada kecelakaan di depan kak"

Yeri mengangguk mengerti. Namun sepersekian detik kemudian dia menepuk keningnya. Mengingat dia ada rapat dengan Abang nya sekarang.

"Sial" desisnya

Dengan cepat Yeri memutar motornya membelok pada jalan kecil tidak jauh dari sana.

Tidak ada pilihan lain. Yeri akan menempuh jalan yang jarang sekali dilewati warga kota.

Lebih baik dari pada harus dimarahi oleh abangnya nanti.

Setengah perjalanan sudah Yeri lewati. Jalan ini memang sudah lama di tinggalkan sejak dibuat jalan raya baru. Pohon dan rerumputan mendominasi pemandangan di jalan itu.

Netranya menangkap suatu pemandangan tak asing di depannya.

Bukan hal baru lagi jika melihat perampokan di jalan itu. Inilah salah satu alasan mengapa orang-orang enggan melewati jalan itu.

Inginnya Yeri tidak peduli dan memilih pergi. Tapi apa daya hati kecilnya menolak untuk pergi.

"Woi"

Suara teriakan Yeri menarik perhatian 4 orang pria dengan pakaian serba hitam yang nampaknya hendak memukuli si pemilik mobil.

"Lo gak punya kerja lain apa? Yang lebih terpandang dari ini?" Ucap Yeri meremehkan

"Eh cantik, mau lewat? Main dulu mau gak?"

Yeri memutar mata malas melihat keempat pria itu tertawa meremehkan.

Tak ingin pusing dengan perdebatan, Yeri segera lari dan menendang salah satu pria itu.

Aksi pukul memukul pun tak terhindarkan, dari kepala,tangan hingga kaki satupun tak luput dari jajaran Yeri.

Ingatkan Yeri untuk mengucapkan terimakasih pada Taehyung yang memaksanya belajar bela diri dulu.

Keringat bercucur di kening Yeri. Keempat pria itu berhasil dia lumpuhkan. Dia melihat jamnya dan mendesis saat sadar dia sudah terlambat.

"Lo bisa berdiri kan? Gue pergi dulu"

"Tapi-"

Yeri memacu motornya meninggalkan pria itu.

Dibelakang nya si pria tersenyum manis sambil menatap punggung Yeri.

.

.

.

Brak

"Bang maaf Ade telat"

Bisa Yeri lihat mata mengintimidasi dari Abang nya. Tapi sebagai adik bungsu mereka, akhirnya dia dibiarkan masuk tanpa dimarahi lebih dulu.

"Lain kali jangan telat de, tau kan ini misi penting?"

Mendengar nada tegas dari bang jin, Yeri meringis. Bagaimana pun jin adalah Abang nya yang paling jarang marah padanya

"Iya bang"

"Gue lanjut. Jadi tugas kita kali ini membongkar bisnis kotor dari Lee Jeno. Pengusaha muda yang katanya pengusaha yang punya bisnis paling bersih"

"Bang? Boleh tau klien yang minta kita selidiki Lee Jeno ini siapa?"

Namjoon menatap Taehyung serius "Lee Donghae, ayah Lee Jeno sendiri"

Jin menatap namjoon serius "kasus ini, agak aneh menurut gue"

Namjoon mengangguk mengiyakan

"Bener bang, gue juga mikir gitu awalnya. Karna ayahnya sendiri yang mau laporin dia. Karna itu gue selidiki dia",

"Dan yang gue dapat, namanya pernah  ada dalam daftar penjual narkoba 3 tahun lalu"

.

.

.

Pembahasan kembali berlanjut. Hingga saatnya pembagian tugas.

"Yeri bagaian nyamar, bang jin kumpulin info tentang bisnis kotor Jeno. Taehyung intai dia sampai waktu yang tidak ditentukan"

"DAN TIDAK ADA PENOLAKAN"

Yeri dan Taehyung yang tadinya ingin protes dengan cepat langsung menutup bibir mereka kembali.

Denial [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang