"Eh minta dong," ucap Bulan meminta botol kecap di dari Lintang.
"Bentar," jawab Lintang memasukkan kecap ke baksonya.
"Enak yah, di sini juga ada bakso," Bulan sedikit kagum dengan kondisi kantin sambil merebut botol kecap dari Lintang.
"Ya iya lah, kan karena tokoh-tokohnya diciptakan manusia, terus mereka juga buat berbagai masakan di ceritanya, ya jelas ada lah," balas Lintang mengaduk baksonya, dan mencicipi kuahnya terlebih dahulu.
"Eh, anu lu kok gede sih?" tanya Bulan.
Lintang tersedak karena pertanyaan Bulan. "Lu lihat anu gua?" tanya Lintang serius.
"Eh, tuh bakso lu!" tunjuk Bulan dengan garpunya ke mangkok Lintang.
"Ya ngapa sirik sih lih lihat bakso orang lebih gede?"
"Ya punya gua imut imut gini," jawab Bulan menancapkan baksonya ke garpu.
"Itu udah lu potong-potong kecil markonah!"
"He he he."
"Hei ..." bisik seseorang dari belakang, suaranya membuat bulu kuduk bulan berdiri.
Bulan menoleh ke belakang dan mendapati sosok yang wajahnya tertutup rambut.
"Setan!" teriak Bulan mendorong wajah yang dilihat nya.
"Eh eh, ini gua!" jawabnya menepikan rambutnya ke belakang telinga dan ternyata itu Aurora.
"Mentang-mentang kelas horror, harus kali gitu nakutin gua?" goda Bulan.
"Ehehe," jawab Aurora duduk di antara Bulan dan Lintang.
"Emang bener yah kata orang," kata Bulan.
"Apa?" tanya Aurora.
"Kalau ada cewek dan cowok berduaan, yang ketiga itu ..."
"Ngomong setan, gua tabok lu," potong Aurora.
"He he he," Bulan mengehe.
"Btw," kata Aurora mengambil garpu dan menancapkannya ke potongan bakso Bulan. "Tadi Bu Novelia nyari lu, dia nungguin lu di ruangan dia," sambung Aurora.
"Iya, kah?"
"Enggak, boong," jawab Aurora.
"Kirain beneran," balas Bulan.
"Ya beneran lah!" kata Aurora dengan suara agak tinggi.
°°°°°
"Ibu manggil saya Bu?" tanya Bulan di ruangan Bu Novelia.
Bu Novelia mengangguk. "Silakan duduk."
"Eee ... Kami nggak disuruh duduk, Bu?" tanya Lintang polos.
"Enggak, kalian berdiri saja," kata Bu Novelia pada Aurora dan Lintang yang berdiri di antara tubuh Bulan yang sedang duduk.
"Bagaimana rasanya sekolah hari pertama?" tanya Bu Novelia pada Bulan.
"Kalau Rora kemarin capek, Madam,"
"Heh! Madam enggak nanya kamu,. Madam nanya Bulan," jawab Bu Novelia.
"Madam?" gumam Bulan yang dapat didengar Bu Novelia.
"Ya ... Itu panggilan Aurora pada saya sejak awal dia disini," jawab Bu Novelia, Bulan mengangguk.
"Ya Bulan seneng kali Bu! Dapet temen yang baik kayak dua makhluk ini," tunjuk Bulan pada Lintang dan Aurora. "Ya meskipun mereka berdua aneh, gapapa deh, karena Bulan anaknya juga aneh, terus pelajarannya tadi tuh susah kali Bu, tapi Bulan suka gitu," jelas Bulan lancar tanpa jelas titik komanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wattpad Academy
FantasySemuanya karena Bulan menjadi silent reader. Putus cinta hingga akhirnya Bulan masuk ke dunia Akademi yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.