One

6.8K 497 275
                                    

Yeri melepas ciumannya dari Hwiyoung, nafas keduanya tersenggal. Sedetik kemudian Hwiyoung menempelkan dahinya pada dahi Yeri, lalu keduanya tersenyum.

"We kissed." kata Yeri, lalu sedikit menjauhkan wajahnya.

"We did." jawab Hwiyoung dengan smirknya.

"Jadi gue bakalan ada di bawah pengawasan Withstand?" tanya Hwiyoung, menatap tepat pada kedua mata Yeri.

Yeri tersenyum, melepaskan rangkulannya dari leher Hwiyoung. Gadis itu berjalan menuju meja yang ada di sudut kamar Hwiyoung, lalu duduk di sana.

"Tenang aja, Withstand gak seketat yang lo pikir." jawab Yeri.

Hwiyoung menyandarkan punggungnya pada tembok, tangannya ia masukan ke dalam saku celananya. Ia mengangkat satu alisnya, tidak terlalu yakin dengan perkataan Yeri.

"Come on, Withstand itu komunitas spy agent, bukan perusahaan atau sekolah yang punya banyak aturan ketat." kata Yeri lagi, kini sambil memainkan rubik 3x3 milik Hwiyoung.

"Tapi perintah," sangkal Hwiyoung.

Gerakan tangan Yeri berhenti. Gadis itu meletakan rubik tersebut, lalu menatap Hwiyoung tajam.

"Hwiyoung, listen. We had a deal, we kissed and you in."

"Into your pussy? My pleasure, young lady." Hwiyoung mendekat pada Yeri.

Yeri kembali merangkul leher Hwiyoung, lalu berbisik. "We're not there yet."

Yeri berjalan turun dari jet yang dinaikinya bersama Hwiyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri berjalan turun dari jet yang dinaikinya bersama Hwiyoung.

Hwiyoung melihat-lihat sekitar dengan raut wajah bingung. Ini... pegunungan granit?

"Gue kira markas Withstand itu gedung besar?" heran Hwiyoung.

"Withstand gak bakalan bisa jalan mulus tanpa gangguan kalo kita diriin gedung besar di tengah kota. Kita butuh tempat yang gak bisa dijangkau sama sembarang orang." jelas Yeri.

"Oke, make sense. "

"Oi."

Hwiyoung dan Yeri menoleh, ada tiga orang laki-laki yang belum Hwiyoung kenal.

"Gue Yeonjun,"

Hwiyoung menjabat tangan Yeonjun. "Hwiyoung,"

Yeri sudah mengenal Yeonjun. Keduanya diberi tugas untuk membawa beberapa orang pilihan pemimpin mereka ke markas.

"Gue Mark."

"Diancem buat ikut juga?" tanya Hwiyoung sambil menjabat tangan Mark.

"Hwiyoung, we've talked about this." Yeri berkacak pinggang.

Hwiyoung mengangkat kedua tangannya sebagai tanda mengalah.

"Gue Jihoon, salam kenal."

Semuanya lalu berjalan meningkalkan landing area.

[1] DEFENDER ㅡ99line✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang