.
.
.
.
Semua keindahan di rumah ini nampak sedikit kelabu di matanya, tapi kemudian gadis cantik dengan rambut lurus sebahu itu mengembangkan senyum hangat saat mata kecokelatan miliknya menangkap satu sosok dari balik jendela.
Gadis itu, Kim Dareum seorang perawat di sebuah rumah sakit swasta di pusat kota.Sosoknya yang ramah dan keibuan membuat banyak orang terpesona, termasuk seseorang yang tadi berpamitan akan ke kantor pada pasangannya.
Ya, Lee Hyukjae, pria itu kini berdiri di depan pintu rumah Dareum, menunggu pintu bercat putih itu di buka pemiliknya.Dareum melangkah ke depan.
"Biar aku yang buka, Bu.
Ibu duduk saja, itu Hyukjae"Perkataan Dareum lembut membuat nyonya Kim tersenyum pada puteri semata wayangnya.
"Ajak Hyukjae sarapan, adeul"
"Baik, bu "Jawab Dareum lagi
Gadis cantik itu memandang punggung ibunya yang pergi ke dapur. Pintu depan di buka menampilkan senyum cerah Hyukjae yang tak dilihatnya sejak tiga hari terakhir, keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan Dareum cukup tahu diri untuk tak menuntut kekasihnya terlalu banyak.
Berkencan bukan berarti harus bertemu setiap hari, bentuk perhatian lain seperti vitamin yang selalu perawat itu berikan pada Hyukjae adalah salah satu bentuk cinta juga.
"Selamat pagi, Dareum-ah"
"Pagi Hyuk. Masuklah, ibu memintamu untuk sarapan"
"Benarkah? Woah aku datang di waktu yang tepat" Ucap Hyukjae
"Ya..., sangat tepat"
Dareum tersenyum..
.
.Sesi makan pagi mereka bertiga berlangsung hangat dan penuh cerita menarik.
Nyonya Kim sangat menyukai Hyukjae, ia pemuda baik dan sopan.
Puterinya cukup beruntung memiliki kekasih sesempurna Hyukjae.Wanita paruh baya itu tak hentinya tersenyum haru, semoga sang puteri mendapat kebahagiaan seperti ini seterusnya, anaknya itu sudah cukup berjuang selama ini.
.
.
."Apa Ibu jadi belanja bulanan hari ini?"
"Jadi Hyukjae-ya.
Tapi apa kau benar-benar tak repot mengantar Ibu?""Tak apa Bu..., nanti siang sekalian mengantar Dareum ke rumah sakit"
"Baiklah jika tak merepotkan, terimakasih Hyukjae-ya"
"Tak perlu Berterimakasih, Ibu"
.
.
.Dareum turun dari kamarnya sudah dengan seragam putih juga jaket membungkus tubuhnya yang kecil. Hari ini ia jaga sore.
Ia menoleh, namun tak mendapati Hyukjae ataupun sang Ibu.Gadis itu menelfon ponsel Hyukjae, namun suara benda itu ada tak jauh darinya. Ponsel Hyukjae ada di meja makan, tapi kemana prianya itu?
Saat ia hendak beranjak ponsel itu kembali menyala menampilkan satu nama juga satu bubble pesan di layarnya.
Hae♥ (1)
'Aku merindukan Jeno, jadi aku pulang kerumah.
Mungkin beberapa hari. Jangan lupa makan, kau selalu melewatkan jam makanmu___'Rasa ter-remas di dada Dareum muncul___
Lagi..., nama Lee Donghae selalu menjadi luka tak terlihat di hati wanita itu.Ia tersenyum sendu.
"Sampai kapan kau terus membunuh kami secara perlahan Hyukjae-ya?" Lirihnya.
Ia tahu mengenai hubungan tak lazim antara Hyukjae dan Lee Donghae, yang kata Hyukjae adalah orang terdekat sekaligus room mate nya.
Dan Dareum bahkan tak bisa apa-apa saat tahu kekasihnya bermain api di belakangnya sejak hampir lima tahun lalu.
Meminta Hyukjae meninggalkan dirinya?
Mengakhiri hubungan mereka?
Sudah pernah ia lakukan satu tahun lalu, namun saat itu Hyukjae melakukan hal gila dengan minum di bar sampai hampir overdosis.
Di samping itu, Dareum begitu mencintai kekasihnya yang sudah bersamanya sejak lima tahun lalu.Meminta Hyukjae meninggalkan Donghae?
Dareum tak sampai hati jika harus menyakiti pemuda itu.Ia juga korban sama sepertinya.
Hyukjae mengatakan hubungannya dengan Donghae sekarang tak lebih dari room-mate, walau jelas gadis itu tahu Hyukjae berbohong.Apa Donghae tahu mengenai hubungan Daereum dan Hyukjae...?
Entah gadis itu tak tahu.Namun jika Donghae tahu, tentunya kisah ini sangat rumit sekarang.
Si gadis tahu peluangnya untuk bersama Hyukjae lebih besar, karena tentu masyarakat akan lebih menerima hubungan yang ia miliki.
Namun, bayangan Donghae akan selalu ada di balik indahnya cinta yang mereka rajut.
Donghae memiliki separuh hati Hyukjae, dan separuh itu sangat banyak karena mampu melewati batasan gender di antara mereka berdua.
Apa yang akan dialami Hyukjae jika sampai ada yang tahu? Bagaimana reputasinya sebagai pegawai di firma hukum jika sampai semua terbongkar?
Dareum tak bisa membayangkan Hyukjae-nya ada dalam kehancuran.
Jadi sekali lagi, Dareum hanya akan diam.
Menggenggam separuh hati Hyukjae yang ia miliki, walau seperti yang ia katakan tadi, itu membunuhnya perlahan.
.
.
.
.
.
.
Bersambung,.
.
.
Manusia di berikan rasa cinta tak terbatas, namun juga rasa egois yang sama tak terbatasnya. Manusia itu lemah dan bagian terapuh mereka adalah hatinya. Tempat Cinta dan Egois itu tumbuh anggun dan bertahta dengan jumawa. - Dee
KAMU SEDANG MEMBACA
A Twist Of Love (END)
Fanfiction"Aku hanya ingin membuat akhir bahagia untuk diriku dalam kisah memuakkan ini" Lee Donghae "Kau dan Dia adalah kelemahan terbesar yang aku miliki" Lee Hyukjae "Aku mencintaimu walau dengan segala keburukan yang ada di dirimu" Kim Dareum "Maaf Karena...