"Room Tour kali ini beda," Rapid membuka videonya. "Gue di hutan. Penasaran?"
Kamera mengikutinya yang menerabas ranting-ranting pohon di kiri-kanan. Hijau daun-daun. Cokelat batang dan dahan. Kicau burung-burung berseliweran. Rapid terus berjalan.
Tibalah Rapid di sebuah gubuk. Seorang pria berumur 40-an muncul. Keduanya pun bercakap-cakap.
"Dari Jakarta, Mas. Mudik, begitu."
"Lah, mudik dilarang, Pak," Rapid menanggapi.
"Terpaksa, Mas. Di Jakarta sudah tak ada kerjaan. Di Desa kan enak, saya bisa menggarap lahan."
"Tadi Bapak bilang, Bapak punya rumah di Desa. Terus, kenapa tinggalnya di sini?"
"Anggaplah lagi karantina mandiri, Mas. Di rumah ada istri sama anak-anak. Saya takut menebar virus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wadah Wajah Wabah
Short Story[Kumpulan Cerita] Sastra adalah wadah bagi sejuta wajah di kemencekaman wabah. ===== Kumpulan flash fiction bertemakan Covid-19 (Corona). © Iko_Nimbuss