Chapter 2 | Pohon Sycamore

39 11 2
                                    

Happy Reading❤️

❄️❄️❄️

❄️❄️❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beval

❄️❄️❄️

Minggu sore ini, Rosella menghabiskan waktunya di bangku taman sembari menunggu matahari terbenam. Pepohonan nan indah dan suara burung yang merdu serta terpaan angin yang mengibaskan rambutnya membuatnya ingin berada disini selamanya.

Rosella memejamkan matanya, merasakan tiupan angin bergerak melalui tubuhnya, dan seketika ia jadi teringat sebuah pohon. Pohon yang sangat istimewa baginya, yaitu pohon Sycamore. Ia teringat bagaimana dulu ia bisa merasakan terpaan angin yang sama dan ia bisa  melihat keseluruhan dunia ketika berada diatas pohon tersebut.

Kemudian, Rosella menyadari bahwa ada seseorang yang duduk disampingnya, ia membuka matanya dan mendapati Beval duduk disampingnya.

"Kenapa lo?" Tanya Beval yang melihat raut wajah Rosella seperti tidak bersemangat, tidak seperti biasanya yang selalu ceria. Rosella dan Beval telah berteman dekat sejak mereka kecil, jadi mereka berdua sudah saling mengetahui dengan baik sifat mereka satu sama lain.

"Nggak kenapa-kenapa." Ucap Rosella tanpa mengubah arah pandangnya.

"When girls say 'nothing', it means there's a something. When girls say 'fine' it means they're not fine." Ucap Beval.

Rosella menarik nafasnya panjang, kemudian mengeluarkannya secara perlahan. "Well, i don't know. I mean, i'm fine actually. I just miss Sycamore tree"

Rosella menyentuh pohon yang berada disampingnya, ia masih mengingat dengan jelas seperti apa tekstur batang pohon Sycamore dan juga bentuk daunnya. Rosella menoleh ke arah Beval "Don't you miss Sycamore tree too?"

Beval tahu persis betapa pentingnya pohon Sycamore bagi Rosella, pohon Sycamore adalah tepat favorite mereka untuk menikmati pemandangan di pagi dan sore hari. Ia juga masih mengingat bahwa Rosella dan dirinya akan berada diatas pohon tersebut sepanjang hari, hanya untuk menikmati pemandangan disekelilingnya dan untuk saling berbagi cerita.

"Gue kangen, tapi pohon Sycamore jarang tumbuh di Indonesia, Ro. Malah, hampir nggak ada."

Rosella tahu itu, tapi sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa pohon Sycamore jarang ditemukan di Indonesia. Atau bahkan, tidak ada. Sebelum ia dan Beval pindah ke Indonesia, pohon Sycamore adalah salah satu bagian dari hidupnya, sulit sekali ia berpisah dan meninggalkannya. Rosella sempat menangis tiga hari berturut turut hanya karena meninggalkan pohon tersebut.

"Iya, gue tahu. Seandainya pohon Sycamore tumbuh disini, gue pasti bakal ada diatas sana sepanjang hari, saat matahari terbit dan terbenam."

Tidak ada percakapan lagi setelah itu, merka berdua larut dalam keheningan. Rosella dan Beval hanya berdiam diri dan menikmati pemandangan sembari menunggu Sunset.

No One Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang