Kenan Tidak Sebaik Itu ❀

75.1K 8.4K 632
                                    

Dua jam sebelum menikah Kenan pamit begitu saja, dia hanya meninggalkan pesan agar Mahesa membawa Ayana ke rumah milik mami Kenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua jam sebelum menikah Kenan pamit begitu saja, dia hanya meninggalkan pesan agar Mahesa membawa Ayana ke rumah milik mami Kenan. Pernikahan di umur 17 tahun belum legal, tapi terpaksa dilakukan untuk melindungi Ayana dari fitnah terlebih rumor Ayana hamil duluan sudah tersebar di keluarga Kenan. Hanya Mahesa satu-satunya sahabat yang tahu jika mereka akan menikah. Kenan dengan setelan Jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih melangkah angkuh memasuki gedung Arunika Company, dia mengabaikan sapaan dari orang-orang.

"Kenan?" ucap pria yang tidak lagi muda, pria itu tersenyum hangat menyambut kedatangan Kenan.

"Kakek dengar kamu akan menikah, apa itu benar?" Kenan mengangguk, dia melangkah menyusuri ruang pribadi Roy.

"Kamu menghamili anak orang?"

Kening Kenan berkerut. "Kakek percaya?"

Roy tertawa sumbang. "Boleh kakek menebak? Duduklah dulu."

Kenan mengangguk, dia duduk di depan meja kerja Roy. Tampangnya sangat datar, memandang Roy tanpa ekspresi sedikit pun.

"Kamu hanya bertanggung jawab atas rumor yang abangmu buat bukan?" Salah satu alis Roy terangkat. Kenan tak menjawab, diamnya berarti iya.

"Jadi apa yang membuatmu kesini secara sukarela? Dulu kakek harus mengemis-ngemis memintamu kemari," ucap Roy. Kenan, cucu kesayangan Roy. Anak yang sangat bertanggung jawab dan terpenting sangat cerdas.

Kenan menyunggingkan senyumnya. "Kakek minta Kenan untuk melanjutkan perusahaan ini, kan?"

Roy mengangguk, anak sulungnya menolak untuk melanjutkan usaha Roy. Dia Gito, saudara kembar mami Kenan, pria itu beralasan kalau dia juga bisa membangun usaha sendiri, benar saja hanya butuh 5 tahun perusahaan Gito maju pesat bahkan hampir mengalahkan Roy yang sudah puluhan tahun membangun Arunika Company. Kenan memajukan sedikit tubuhnya, mendempetkan dada dengan tepi meja.

"Putuskan kontrak perusahaan Arunika dengan Wijaya."

Roy tersentak mendengar permintaan Kenan, bukankah itu perusahaan milik Feren—ayah Kenan sendiri. Melihat kebungkaman Roy, Kenan tertawa miris. Ternyata kakeknya pengecut juga.

"Kakek tidak berani? Satu hal yang harus kakek tahu, saya tidak akan melanjutkan perusahaan ini jika berhubungan dengan keluarga sialan itu."

"Kenan, dia papi kamu."

"Dia tidak menganggap saya ada kakek, dan saya tidak sebaik itu untuk tidak membalaskan dendam ini."

Roy menghelakan napas, dia menatap Kenan yang susah payah menahan emosi. Shalsa sudah pernah menceritakan bagaimana perilaku Feren terhadap Kenan. Dia memijat pangkal hidungnya yang mendadak pegal, apakah konflik anak dan ayah ini harus dia selesaikan atau membiarkan sang anak membalaskan dendam.

Kenan beranjak dari duduknya, dia melangkah meninggalkan Roy yang masih mematung.

"Oke, kakek akan memutuskan kontrak kerja sama dengan Wijaya tapi dengan satu syarat." Langkah Kenan terhenti, dia tidak berniat berbalik badan.

KENAN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang