empat

328 67 10
                                    

caffeine

empat: kamu memang candu



Yohan cepat-cepat bangkit dari rebahannya. Hari ini hari sabtu, dan Yohan baru saja menemukan satu pesan ajaib yang membuatnya bangun cepat hari ini.




Apalagi kalau bukan karena pesan dari seorang Cho Seungyoun, si pemuda kafe.




Yohan kalang kabut begitu membaca pesan yang mengatakan bahwa Seungyoun akan mengajaknya pergi. Dan yang lebih mengejutkan, Seungyoun sudah meminta Seungwoo untuk mengizinkan Yohan libur hari ini.




Ingatkan Yohan untuk bertanya kepada bosnya, hubungan apa yang terjalin antara ia dan Seungyoun?




Tapi yang membuat Yohan paling buru-buru adalah, Seungyoun bilang akan menjemput Yohan pukul 10 dan sekarang pukul 9!





Salahkan Yohan yang sangat suka hibernasi seperti beruang.




"aiiih!" kesal Yohan karena tidak menemukan baju yang cocok untuk dipakainya hari ini.




Setelah bermenit-menit mempersiapkan diri, akhirnya Yohan keluar dari rumah sewanya dengan menggunakan denim dan hoodie.




Yohan berhenti begitu keluar dari pagar, menemukan sosok Seungyoun yang menyandarkan tubuh pada mobil sambil memandangi ponselnya.





Yohan senyum malu-malu sebelum memutuskan untuk mendekati Seungyoun.





"oh, hai. Selamat pagi Yohan," sapa Seungyoun dengan senyum manisnya.





Kacamata bertengger pada hidung mancungnya, menambah kesan dewasa bak senior-senior kampus terkenal.





Yohan bingung bagaimana pria di depannya ini dengan mudahnya mendekati Yohan. Yohan saja butuh paksaan Hangyul dan suruhan Seungwoo untuk mengantarkan pesanan si pria kafe.




Pintu penumpang dibuka oleh Seungyoun dan dengan senang hati Yohan masuk ke dalamnya.





.
.
.





Yohan memandangi Seungyoun yang tersenyum memandangi pemandangan pantai.





Yohan ikut tersenyum sebelum ia ikut hanyut dalam pemandangan indah ciptaan Tuhan ini.





Kira-kira sudah satu bulan sejak hari itu, hari di mana Yohan dan Seungyoun saling bertukar kata. Dan hari-hari berikutnya, Seungyoun dengan berani menyapa dan berbagi kabar dengan Yohan.




"Yohan.." panggil Seungyoun.




Yohan menoleh. Seungyoun tersenyum cerah. Yohan selalu suka.





"kamu tahu kadar kafein pada americano?" tanya Seungyoun membuat alis Yohan terangkat, kebingungan.






Yohan menggeleng. Gemas. Seungyoun tidak tahan untuk tidak menepuk pucuk kepala yang lebih muda.






"kamu tahu kenapa setiap hari aku ke kafe?"





Yohan mengedipkan mata berkali-kali, lalu menggeleng sama lucunya dengan yang tadi.






Seungyoun terkekeh karena tingkah menggemaskan Yohan. Ia mendekatkan diri, mengikis jarak pada dirinya dan Yohan.






Tangannya terulur, merapikan rambut Yohan walaupun sia-sia karena terbawa angin pantai.






"kamu tahu kalau senyummu seperti kafein?"





Yohan mematung begitu jemari tangan Seungyoun menyentuh pipinya.







Senyuman seperti kafein? Tunggu! Yohan ingin katakan bahwa itu milik Seungyoun seorang!







"Seungwoo hyung adalah teman kakakku. Aku kadang sesekali ke kafenya,"






Manik Seungyoun menatap milik Yohan dengan lembut.








"tapi, begitu aku tahu ada pemuda manis yang menjadi pegawai baru dengan senyum yang seperti sinar matahari,"






"memabukan dan candu,"






"seperti kafein,"







Seungyoun tersenyum melihat semburat merah muda pada pipi Yohan. Ia menjawil pelan pucuk hidung Yohan yang bulat.






"aku jatuh cinta, Yohan.."







Dengan reflek Yohan menutup wajahnya yang ia percaya memerah padam. Jantungnya berdegup kencang dan tak karuan.






Mana mungkin, mana mungkin pria yang ia perhatikan dalam diam selama empat bulan, dan pula mendekatinya selama satu bulan ini tertarik dengannya sejak awal?







Seungyoun terkekeh.






"aku penasaran kenapa ia tidak pernah mengantar pesananku,"






"lalu akhirnya aku minta tolong Seungwoo hyung, dan..."






"di sini dia sekarang..."






"di sampingku.."







Yohan menggeleng. Masih dengan wajah yang ia tutupi, merah padam.







"Yohan, nanti kamu tidak bisa bernapas,"






Yohan kembali menggeleng.






Seungyoun hanya terkekeh. Tapi menikmati pemandangan menggemaskan ini.






"Yohan, mau jadi kekasihku?"





tbc







PUNTEN AKU GA TAU LAGI INI MAU DIBAWA KEMANA YA MOHON MAAF EPISODE NANTI TAMAT YA HIKS

TAPI AKU BAWAIN YANG BARU DEH.... mungkin.....

BYE

[✔️] caffeine ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang