lima

322 67 7
                                    

caffeine

lima: happy ending?


Pria itu selalu di sana. Duduk dengan satu gelas cappuccino atau americano juga satu slice kue apa saja.



Pria itu selalu di sana. Duduk di pojok ruangan dengan pemandangan luar, membuka laptopnya.


Atau sesekali pria itu di sana. Di single sofa yang sengaja di letakan di luar ruangan. Biasanya kalau di sana, dia sedang ingin merokok.




Yang jelas, pria itu selalu di sana. Pukul satu siang hingga pukul empat sore.





Dan di sini Yohan, memandangi dari kejauhan tentang bagaimana ia mengagumi pahatan sempurna karya Tuhan lewat kedua manik matanya.



"atas nama Cho Seungyoun!"




Pria tinggi itu melangkah begitu namanya dipanggil. Senyumnya terukir setiap ia berjalan menuju kasir untuk mengambil pesanannya.



"Frappuccino dua dengan yang satunya ekstra sirup?"



"benar,"



"baik, silakan diambil. Terima kasih sudah memesan,"






Seungyoun mengambil satu lalu mendorong gelas satunya pelan mendekati sang penjaga kasir.



"kalau sudah selesai telpon aku ya," ujar Seungyoun pelan.



Yohan terkekeh, menjulurkan lidahnya sambil mengambil frapuccino dengan ekstra sirup.




"tidak mau," ujar Yohan yang dihadiahi tepukan pada pucuk kepalanya.




"aku ke kantor ya," pamit Seungyoun dibalas dengan anggukan Yohan.






Yohan menatap punggung Seungyoun yang menjauh, yang kemudian melambai ke arahnya begitu pria itu sudah di luar. Yohan hanya terkekeh lalu masih menatap sosok yang hilang di ujung jalanan.





Hangyul menatap sahabatnya, mendekatinya dan merebut frapuccino miliknya.




"gue masih bingung, kenapa bisa ya lu jadi sama dia.."



Yohan menoleh, mengambil paksa frapuccino-nya yang diambil Hangyul. Hangyul hanya menyengir saja tapi kemudian bersandar pada pantry, menatap Yohan yang asik meminum frapuccino-nya.




"serius han, gue nanya,"



"jodoh,"



"hah, bodo amat!"




Yohan hanya tertawa terbahak melihat kekesalan Hangyul yang kemudian masuk ke ruang staf. Yohan ikut masuk ke sana meninggalkan Yunseong yang sedari tadi memang memperhatikan mereka.





Yunseong hanya tersenyum sambil menggeleng tidak mengerti dengan tingkah mereka.



"kamu bahagia ya hyung, syukurlah.."  ujar Yunseong pelan lalu kembali fokus di kasir karena seseorang datang.



"selamat datang, atas nama siapa?"





"uhh, Kang Minhee.."





.
.
.



Yohan memainkan ponselnya, menunggu kedatangan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Seungyoun, sang kekasih yang sudah satu tahun bersamanya.



[✔️] caffeine ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang