Setelah pembinaan selama hampir dua bulan yang diterima oleh Arga dan Niel, keduanya akan ikuti olimpiade matematika hari ini. Ajang ini adalah perlombaan yang sangat diperhatikan tiap tahun. Karena ini adalah olimpiade tingkat nasional.
Niel sudah menanti momen ini sejak lama. Di mana dia ingin mewakili sekolah pada satu olimpiade. Dan dia harus bisa membawa pulang gelar juara pertama.
Dan untuk anggota Keluarga Ryandra, mereka semua sepakat untuk mengosongkan semua jadwal dan menghadiri perhelatan tersebut. Hanya untuk mendukung Niel dan menyaksikan pembuktian kesayangan mereka itu.
"Ar...Kau yakin akan memakai itu selama olimpiade berlangsung?" tanya Niel saat melihat Arga mengeluarkan sebuah kotak yang membuatnya terkejut.
"Kurasa lebih baik kau diam."
"Bukannya apa, Ar. Olimpiade ini akan berlangsung selama tiga jam. Dan kau yakin tidak akan gerah jika memakainya?" tanya Niel lagi. Berusaha membuat Arga mengurungkan niatnya.
"Aku sudah terbiasa," jawab Arga.
Niel terkejut. Apa maksud perkataan Arga tentang terbiasa?
Apa dia sudah sering mengikuti olimpiade, dan menggunakan wajah lain yang membuat dia dan keluarganya tak mengetahui hal itu selama ini?
Dan kini, dia lihat wajah lain yang tak pernah dikenalinya. Wajah palsu itu berhasil menutupi rupa tampan sang kembaran. Arga memang tak pernah bisa ditebak sejak dulu.
Bagaimana bisa dia pakai topeng untuk menutupi wajahnya?
Setelah menghubungkan berbagai kejadian selama ini, Niel akhirnya tahu jika Arga mengikuti banyak olimpiade selama ini. Dan kini dia mengetahui alasan mengapa papanya tak pernah tahu Arga ikut berlomba meskipun Aditya juga ikut hadir melihat dalam beberapa kesempatan.
Ya, memang itulah syarat yang diajukan Arga pada Pak Fahmi. Agar wajahnya tidak diketahui oleh siapapun. Karena memang itulah tujuan mengikuti olimpiade selama ini.
Tapi, ada orang yang tahu jika yang mengikuti olimpiade selama ini adalah Arga. Mereka adalah murid kelas A Ekslusif dan rekan kerja Arga di Kafe Sirius.
Dan ini waktunya mereka mulai masuk ke dalam stadion di mana olimpiade dilaksanakan.
Dari balik topengnya, Arga bisa melihat orang-orang yang dia kenal datang ke mari. Kebanyakan dari mereka datang untuk mendukung. Teman sekelasnya, semuanya datang tanpa terkecuali. Mereka duduk di barisan depan. Jangan lupakan karyawan Kafe Sirius dan Kevin yang juga hadir untuk mendukung.
Seperti harapan banyak orang di sekolah, mereka berdua bisa menjawab soal-soal dengan sangat baik. Dan keluar menjadi juara pertama. Sorakan riuh memenuhi stadion tersebut saat pengumuman juara.
Keduanya naik ke atas podium saat penyerahan penghargaan. Selain itu, Arga naik ke atas sana tiga kali untuk menerima penghargaan tambahan.
Setelah rangkaian acara selesai, semua orang berhamburan keluar dari stadion. Semua orang saling memberikan ucapan selamat. Dan saat ini, murid-murid dari kelas A Ekslusif sedang berkumpul.
"Selamat, Arga. Kita udah yakin sejak awal sih, lo pasti bakal jadi juara."
"Lo bener-bener teladan. Kelas kita bakalan jadi yang terbaik lagi tahun ini."
"Yuhuuu, selamat temanku. Lo jadi juara lagi."
Begitulah sahutan-sahutan yang terdengar. Arga yang sudah melepas topeng lateks-nya, kini tersenyum tipis. Sesekali dia membalas ucapan selamat dari teman-temannya. Dan mereka kini berfoto bersama untuk mengabadikan momen ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen FictionOrang-orang mengenal sisi dirinya yang misterius dan tak tersentuh. tetapi, siapa tahu jika dalam lubuk hati terdalamnya tersimpan banyak luka yang selama ini dia pendam. Arga Devano. Dia hanya seorang remaja biasa yang menginginkan kehidupan yang l...