19 - nightmare about him

4.5K 450 22
                                    

Suasana di lorong rumah sakit yang awalnya sepi, kini ramai karena suster dan perawat mendorong sebuah brankar. Tempat itu ada seorang pria muda yang dikenal sebagai putra pertama pemilik rumah sakit tersebut.

Gema yang baru saja masuk ke ruang kerjanya setelah melakukan satu operasi, langsung diminta suster ke ruang pemeriksaan untuk menangani kakaknya.

"Dokter Gema. Kami membutuhkan anda," ujar salah satu suster.

"Apa tidak ada dokter lain?" tanya Gema.

"Mohon maaf sebelumnya, Dokter. Saya rasa anda lebih mengenal pasien daripada dokter lain."

"Siapa dia? Dan apa yang terjadi padanya, Suster?" tanya Gema yang kini mengikuti langkah sang suster menuju ruang pemeriksaan.

"Anak pertama Tuan Ryandra. Dan menurut pengakuan orang yang membawanya kemari, pasien mengalami kecelakaan."

Ucapan suster tersebut membuat Gema mendadak syok.

Apalagi ini?

Beberapa hari yang lalu, nyawa kedua adiknya nyaris dalam bahaya. Dan sekarang giliran kakaknya. Lalu besok jangan sampai Theo atau justru dia sendiri yang mengalami kecelakaan.

Tidak...Dia tak boleh memikirkan hal itu. Theo selalu mengatakan jangan terlalu berpikiran buruk. Karena bisa saja semua itu akan menjadi kenyataan jika dia terlalu memikirkannya.

"Apa Kak Fio sudah ada di ruang pemeriksaan?" tanya Gema pada suster di sampingnya.

"Sudah, Dokter."

"Sementara lakukan pemeriksaan sederhana. Jika ada luka dalam langsung pindahkan ke ruang perawatan intensif. Saya akan segera menyusul ke sana."

"Baik, Dokter."

Sepeninggal suster tersebut, Gema mengirimkan pesan singkat pada Theo. Dia akan datang sangat terlambat untuk memeriksa keadaan Arga. Hari ini sang psikolog muda pasti sudah menunggu.

Dokter Muda itu berusaha tenang, walaupun keadaannya saat ini tidak begitu baik.

_

_

To. Theo Gibran

Tyo, Kakak akan sangat terlambat.

Kak Fio baru saja dibawa ke rumah sakit, dia kecelakaan.

Katakan pada Papa untuk ke rumah sakit jika beliau selesai rapat.

From. Theo Gibran

Kak Fio?
Ya Tuhan!

Aku akan menelpon Papa, Kak.

Urusan Devan, biar aku yang akan menjaganya. Kakak harus fokus pada Kak Fio.

Setelah disampaikan pesan langsung oleh kakaknya, Theo menyampaikannya pada sang Papa. Tidak ada balasan langsung. Mungkin Aditya sedang ada rapat.

Theo memijat kepalanya. Masalah kembali datang. Arga bahkan belum bangun dari masa kritisnya. Dan kini kakak pertamanya masuk rumah sakit. Semoga saja Fio baik-baik saja.

_

_

"Kau sudah menjalankan tugasmu?"

"Saya sudah menjalankannya, Tuan."

"Keadaannya?"

"Mobil bagian depannya rusak parah. Kemungkinan besar dia tidak bisa selamat."

"Bagus. Bayaranmu akan aku transfer hari ini."

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang