20

2.5K 203 36
                                    

Sepulang sekolah.

Jihan dan Angkasa berada di perpus untuk belajar bersama.

"Lo kesini mau liat gw apa mau belajar ?" Tanya Angkasa, karena dirasa Jihan sedari tadi tidak mendengarkan penjelasannya

"Ya sambil menyelam minum air gitu loh Ang." Ucap Jihan

"Cepetan kerjain nih 10 soal, kalo gak paham tanya gw." Ucap Angkasa

"Kok banyak ?" Protes Jihan

"Mau gw tambahin ?"

"Gak gak ! Ini aja gw belum tentu bisa."

"Makanya kalo ada yang jelasin tuh dengerin Jihan."

"Gw dengerin kok, cuma suara lo tenggelem karena ketutup sama muka ganteng lo ehehh, bikin gw gak fokus tau."

"Udah cepetan kerjain. Disuru gombalin gw bisa, giliran disuru ngerjain soal ga bisa." Sindir Angkasa

"Ya salah soal nya kenapa susah banget. "

"Malah nyalahin soalnya nih anak. Lo nya yang gak mau belajar."

"Iya ini kan lagi belajar. Jangan dimarain mulu kenapa sih ?" Ucap Jihan

"Siapa yang marain lo sih Ji ? Udah kerjain sana, jangan kebanyakan ngomong."

"Iya iya."

Jihan pun mulai mengerjakan soalnya, cuma liat doang gak mikir.

5 menit setelahnya belum ada satu soal pun yang terjawab.

"Soalnya diliatin doang ?" Sindir Angkasa

"Ini lagi mikir."

"Itu soal gampang Ji, masa gitu aja mikir lama banget."

"Ya itu anu, emm"

"Apa ?"

"Ihh gatau ah nyerah gw." Ucap Jihan sambil merengut kesal

"Itu gampang Jihan, coba baca nih. Makanya dibaca dulu, jangan males baca." Ucap Angkasa sambil mendekat pada Jihan

Angkasa membuka lembar demi lembar pada  buku tersebut, sedangkan Jihan menahan napas karena jarak yang sedekat ini dengam Angkasa.

"Ngapain tahan napas ?" Tanya Angkasa

"Hah ? Gapapa." Ucap Jihan, lalu mengalihkan pandangannya

"Gak kuat liat ketampanan gw ?" Ledek Angkasa makin menggoda Jihan

Eitt, sejak kapan Angkasa berani menggoda Jihan ?
Hhmm

"Ihhhh minggir." Ucap Jihan salah tingkah sambil mendorong punggung Angkasa menjauh

"Ahahahahaha gitu aja salting."

"Tau ah, dasar nyebelin. Untung sayang." Ucap Jihan

Setelahnya, mereka melanjutkan kegiatam belajar. Sampai akhirnya Jihan mengerti setelah dijelaskan 5 kali oleh Angkasa.

"Balik naik apa ?" Tanya Angkasa pada Jihan saat di parkiran sekolah

"Nih lagi pesen grab." Ucap Jihan sambil memainkan ponselnya

"Batalin."

Jihan mendongak menatap Angkasa.
"Hm ?"

"Batalin. Gw anterin pulang." Ucap Angkasa

"Beneran ?"

Angkasa mengangguk, kemudian menyuruh Jihan naik ke motornya.

"Tapi kan, lo gak bawa helm 2 Ang."

"Kita lewat jalan tikus."

"Jalan tikus ? Emangnya muat ? Kita gede loh Ang, belum lagi motor lo mana muat ?" Tanya Jihan dengan wajah polosnya

"Bego."

"Sering banget ngatain gw bego. Gw tuh pintar yang tertunda." Ucap Jihan

"Ya lo bego, masa jalan tikus itu yang lo maksud."

"Ohhh jalan yang sekiranya bisa tembus kemana mana itu yah ?"

"Hmm biar gak ketemu polisi juga."

"Ohh itu, ya bilang yang jelas dong Ang."

"Udah cepetan naik, keburu sore." Ucap Angkasa, mulai menyalakan motornya

Jihan segera naik, dan berkata
"Siap meluncur captain !"

Angkasa tersenyum samar, sebelum melajukan motornya membelah jalanan yang mendung di sore hari.

"Mampir beli jasuke bentar boleh ?" Tanya Jihan

"Dimana ?"

"Tuh di pertigaan depan, sebelah kiri. Deket  bakso pak Kliwon."

"Iya."

Mereka pun mampir sebentar untuk membeli Jasuke.

"Mbak, Jasuke nya 2 ya pake toping coklat."

"Iya dek, ditunggu ya."

Jihan mengangguk, kemudian duduk disamping Angkasa.

"Buat siapa ?"

"Apanya ?" Tanya Jihan bingung

"Beli 2, buat siapa aja ?"

"Oh buat gw sama bunda."

"Abang sama ayah ?" Tanya Angkasa

"Uangnya ga cukup.Dompet gw tadi ketinggalan dikamar. Ini aja gw pake duit yang kemarin kebetulan ada di saku seragam." Ucap Jihan jujur

Angkasa memanggil mbak penjual jasuke, kemudian berkata
"Mbak, tambah 2 lagi ya. Topingnya samain aja."

"Ehh buat siapa ?" Tanya Jihan

"Buat abang sama ayah lo."

"Ihh gausah. Ntar punya gw berdua sama abang, punya bunda berdua sama ayah." Ucap Jihan

"Udah biarin. Gw tau lo suka banget jasuke, mana mungkin mau dibagi dua. Yang ada malah lo ngedumel gara gara abang lo minta." Ucap Angkasa

"Tapi uangnya ga cukup. Emangnya lo tega jadiin gw tahanan disini karena ga bayar jasukenya?" Tanya Jihan

"Gw yang bayarin Jihan."

"Ehh gausah, ngerepotin tau Ang."

"Gapapa, itu doang."

"Lo baik gini juga ke semua cewek ?" Tanya Jihan

Angkasa menoleh menatap Jihan.
"Engga."

"Terus ? Lo baiknya ke gw aja gitu ?" Tanya Jihan

"Lo ngerasanya gimana ?"

"Lo baik ke semua orang." Jawab Jihan

"Gw baik ke orang lain, karena gw memang mau ngebantu. Tapi gw baik ke lo, karena gw mulai sayang. Beda kan ?" Tanya Angkasa

Jihan langsung menatap Angkasa terkejut.

"Gw gak salah denger ?"

"Emang yang lo denger apa ?" Tanya Angkasa

"Jangan balik tanya dong Ang !" Tegur Jihan

"Lo gak salah denger."

"Terus maksudnya ?" Tanya Jihan ketar ketir natap Angkasa

"Gw bilang sayang, belum tentu gw ngajak lo pacaran kan ?" Ucap Angkasa menatap manik mata Jihan

"Mbak, Jasuke nya sudah siap." Ucap mbak penjual jasuke membuat obrolan Angkasa dan Jihan terputus.

Tolong ya, kembali ingatkan Jihan bahwa yang saling sayang belum tentu jadian.
Hhnn




















🌻

ANGKASA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang