CHAPTER 10

2.2K 319 55
                                    


"maafkan aku...."

***

"Minho-ssi apa kau sudah gila..." Teriaknya dalam hati. Air mata Lia mulai jatuh. Ia ketakutan.

Lia tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan Minho. Yang pasti Lia rasa dia sedang dalam pengaruh alkohol. Lia mencoba mendorong tubuh lelaki itu tapi tenaganya tidak cukup kuat.

Bahkan kini salah satu tangannya melingkar sempurna di pinggang Lia yang kecil membuat tubuh mereka menempel erat.

Sementara tangan yang satunya lagi menjalar perlahan ke tengkuk leher Lia. Ia mencoba menekannya agar ciumannya semakin dalam.

Sensasi aneh yang menjalar di tubuh Lia ketika merasakan sentuhan Minho di tengkuknya, membuat Lia berhenti memberontak sesaat. Ia menatap kedua mata Minho yang tertutup.

Dheg....

Jantungnya tiba tiba berdebar. Perasaan apa ini..?

Entah apa yang ada di pikirannya sehingga ia kini membiarkan segalanya. Ia membiarkan Minho menciumnya dengan penuh nafsu. Bahkan ia menggenggam erat baju basah Minho dan menutup matanya perlahan.

Setelah beberapa saat minho terhenti ketika menyadari tubuh wanita itu tidak berontak lagi.

Mereka saling menatap sesaat ketika semua terhenti. Keduanya berpandangan begitu intens untuk pertama kalinya. Nafas keduanya menderu

Seketika saja Minho sadar apa yang baru saja ia lakukan pada Lia. Ia mendekatkan lagi wajahnya dengan penuh kesadaran. Tiba tiba ia menginginkan wanita itu.

Tiba tiba saja....

Lia hampir menutup matanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia hampir menutup matanya lagi. Tapi Lia seperti baru menyadari apa yang ia lakukan, ia mendorong tubuh lelaki itu.

Plak

Tamparan keras melayang ke wajah Minho.

"Kau benar benar sudah gila..."

Lia marah dan merasa malu, wajahnya memerah.

Ia berlari ke kamar Minho dan dengan tergesa-gesa memasukan semua bajunya ke dalam koper. Dia harus pergi.

" Sudah aku duga... Ini keputusan gila..."

***

Flashback

Minho menatap handphonenya mencoba menyamakan alamat yang ia dapat dari sahabatnya, Changbin. Dia orang yang sangat kaya, dan dia bisa mendapatkan informasi begitu cepat tentang Yena hanya dengan mengerahkan bawahannya.

Sudah setengah jam ia menunggu di mobil, karena di luar hujan lebat. Dan rumah itu tampak gelap. Sepertinya penghuninya sedang tidak ada dirumah.

Tidak lama sebuah mobil Mercedez Benz berhenti tidak jauh dari mobilnya. Seorang lelaki keluar dari mobil itu.

Lelaki itu menghampiri pintu mobil sebelahnya dengan payung. Menuntun seorang wanita keluar dari mobil dan melindunginya dari hujan.

Yena.....

Minho bergegas keluar dari mobil tidak peduli hujan deras yang menerpanya.

" Yena...." Panggilnya. Kedua orang di hadapannya berbalik.

"Oppa..." Yena sedikit terkejut saat melihat Minho. Bagaimana ia bisa mengetahui kediamannya.

"Aku harus berbicara denganmu..."

"Ayo oppa kita cepat masuk..." Yena dengan cepat menggiring Yeonjun agar masuk ke rumah mereka tanpa mempedulikan Minho.

Tapi Minho menahan tangannya. Ia menggenggam erat tangan Yena.

"Kumohon Yena, kita harus bicara dan menyelesaikan semuanya..." Minho mulai emosi dan menarik paksa tangan Yena.

Yeonjun tidak tinggal diam. Dia menghalaunya dan mendorong Minho begitu keras.

"Jangan pernah sentuh istriku...." Ancamnya.Minho hendak berdiri dan mencoba meraih Yena kembali tapi belum selesai Yeonjun sudah melayangkan sebuah pukulan ke wajah Minho membuatnya tersungkur lebih jauh.

Ia berjalan mendekati Minho

"Kudengar kalian menikah, kau harusnya berterimakasih padaku karena telah memberikanmu seorang wanita yang kaya raya...."

"Apa maksudmu???"

"Wanita jalang itu... Choi Julia... Kalian menikah bukan?? Aku sudah cukup puas dengan hartanya... Sekarang ku berikan padamu.... Kau bisa memanfaatkan dia sebaik mungkin" Ia tersenyum licik.

Emosi Minho memuncak mendengar kata-kata Yeonjun. Ia berusaha bangkit lagi tapi Yeonjun selangkah lebih cepat dengan menendang dada Minho, ia juga melayangkan lagi sebuah pukulan ke pipi kanan Minho.

"Yena milikku, jadi jangan pernah mencarinya lagi...." Yeonjun berdiri dan meninggalkan Minho yang masih mengerang kesakitan.

"Choi Yena... Untuk yang terakhir kali... Apa kau masih mencintaiku?? Jawablah setelah itu aku tidak akan lagi mengganggu mu...." ujarnya dengan lantang. Yena pasti mendengarnya. Ini harapannya yang terakhir.

Yeonjun dan Yena yang hendak masuk terhenti. Yena terdiam sesaat, tak lama dia berbalik.

"Aku tidak pernah mencintaimu.... Jadi enyahlah...."

***

Mata Minho terbuka perlahan. Cahaya matahari pagi yang masuk ke apartemen nya membuatnya terbangun.

Matanya sungguh berat, kepalanya sedikit pusing dan badannya begitu sakit.

Apa yang terjadi??

Ia mendudukkan badannya dan menyenderkan tubuhnya pada head board ranjangnya.

Pluk...

Sebuah handuk basah kecil jatuh dari dahinya.

Aku demam??? Pantas saja kepala ini begitu berat. Siapa yang melakukannya???

Lia??

Tiba tiba Minho teringat wanita itu. Dan di kepalanya berputar apa yang terjadi semalam di antara mereka. Ia beranjak dari tempat tidurnya tanpa menghiraukan rasa sakit di kepalanya. Ia keluar dari kamar, matanya menelisik seluruh isi ruangan.

Di sofa tempat Lia biasa tidur ia hanya menemukan bantal dan selimut yang terlipat rapi. Ia tidak menemukan wanita itu.

Dia sudah pergi......

####

SHORT UPDATE 🤭

Ini cerita bagus ga sih??? 🤣🤣🤣

Maaf ya kalo banyak kekurangan

AYODONKKK COMMENT DAN VOTE
DAN TERIMAKASIH SUPPORT NYA
I LOVE U ALL 😘

Unwanted Marriage | Lee Know X LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang