CHAPTER 17

2K 308 41
                                    

"She's Mine.... Jangan pernah mengganggu dia lagi..."

***

Hoek hoek hoek...

Sebuah suara seperti seseorang sedang muntah mengganggu tidur Lia. Ia terbangun merasakan suara aneh tersebut. Tapi siapa, apa Minho?? Ia melihat ke arah wastafel dapur tapi tidak ada orang disana.

Hoek hoek hoek...

Suara itu masih tetap terdengar. Lia memberanikan diri bangun dari sofa mencari asal suara itu.

Dan betapa terkejutnya ia melihat Soonie ada di sudut ruangan dengan cairan muntah yang keluar dari mulutnya. Matanya terbelalak seketika.

"Soonie-aa....." Lia mencoba menggerak-gerakkan badan kucing itu. Tapi sepertinya ia sudah lemas.

Lia dengan panik mengetuk kamar Minho.

"Minho-ssi..... Minho-ssi...." panggilnya.

Tapi tidak ada jawaban. Lia melihat lagi ke arah Soonie, kali ini kucing itu bergerak gerak lagi lalu memuntahkan sesuatu dari mulutnya lagi. Membuat Lia semakin ketakutan.

"Minho-ssi....." panggilnya lagi lebih keras dan setengah menangis. Kali ini Minho membuka pintunya.

"Ada apa?? Kenapa kau menggangguku tengah malam begini huh..." Minho setengah mengantuk ketika Lia menggedor-gedor keras pintu kamarnya.

"soonie.... soonie.... " Lia setengah ketakutan, suaranya hampir menangis sambil menunjuk tubuh soonie yang ada di pojok ruangan. Minho dengan cepat menghampiri tubuh Soonie.

"Soonie-aa..." panggilnya. Tapi tubuh Kucing itu sudah sangat lemah untuk merespon.

"apa yang terjadi...??"

"Sepertinya ia keracunan makanan..." Minho berusaha untuk tidak terlalu panik. Melihat dari makanan yang ia muntahkan bisa jadi Soonie keracunan makanan.

"Kita harus membawanya ke klinik hewan..."

Minho mengambil sebuah selimut kecil yang ada di laci sebelah tempat bermain Soonie. Ia menggendong Kucing itu dan menyelimutinya.

"Kau bisa menggendongnya, aku akan mengambil kunci mobil...." Lia mengangguk dan menerima tubuh Soonie dari tangan Minho dengan hati hati. Mereka pun pergi bersama menuju Klinik meski sudah jam 01 pagi.

Selama perjalanan Lia hanya bisa mengelus kepala kucing itu. Badannya sedikit gemetar sambil menggendong Soonie.

"Soonie-aa apa begitu sakit??" Ia berbicara pada Soonie yang tubuhnya semakin melemah. Lia yang terlihat begitu khawatir pada Soonie menarik perhatian Minho. Wajah khawatirnya tergurat jelas, ia seperti benar benar menyayangi Soonie seperti peliharaannya sendiri.

Minho bahkan menemukan setitik air mata yang keluar dari pelupuk mata lia.

Dia menangis???

***

Lia dan Minho berakhir duduk di ruang tunggu Klinik hewan. Soonie sedang di tangani oleh dokter hewan. Lia hanya bisa meremas remas ujung bajunya berharap Soonie akan baik baik saja. Ia terlihat begitu khawatir. Terlebih lagi dia lah yang memberi makan Soonie terakhir kali. Ia sangat takut Minho akan menyalahkan dirinya.

Minho yang menyadarinya mencoba menenangkannya.

" Dia tidak akan kenapa kenapa... tenanglah..."

" a... aku yang memberinya makan te.. terakhir kali..." suaranya sedikit parau. Ia merasa bersalah terhadap Soonie.

Minho iba melihatnya, Lia pasti begitu cemas. Tapi ia tersenyum, ia bisa merasakan hati Lia yang begitu tulus menyayangi Soonie.

Dengan berani ia meraih tangan wanita itu. Tangannya dingin dan terasa gemetar sambil terus memegang ujung bajunya. Ia mengelusnya perlahan, mencoba memberinya ketenangan.

Unwanted Marriage | Lee Know X LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang