Selamat Membaca!
"Kita harus segera memperkenalkan Ara pada dunia luar." Kalimat pertama yang Adam katakan setelah mereka berkumpul di ruang keluarga.
Semua berkumpul tanpa terkecuali untuk membahas beberapa hal, terutama pesta penyambutan yang akan berbarengan dengan ulang tahun anak tertua, Xander.
"Aku setuju saja. Lebih cepat Ara dikenakan, itu lebih baik," sahut Angelina menyetujui pendapat suaminya.
"Dad, kenapa ulang tahunku harus dirayakan? Aku sudah dewasa. Tidak bisakah ulang tahun itu ditiadakan saja?"
Adam cepat menggeleng sebagai jawabannya. "Tidak bisa. Ulang tahunmu itu bersamaan dengan pesta perusahaan. Jadi, kita akan merayakannya dengan mewah."
"Di sana juga banyak kolega bisnis yang membawa putri mereka. Xander, kamu bisa kenalan dengan salah satunya," sahut Diana dengan antusias.
Xander malah mendengus. Dalam hati merutuki niatan para orang tua yang ingin menjodohkannya dengan salah satu putri rekan bisnis mereka. Padahal dia tidak tertarik sama sekali.
Jangan beranggapan Xander tidak normal. Dia jauh lebih normal dari yang orang kira. Hanya saja, dia tidak berkeinginan memiliki kekasih dalam jangka waktu dekat, apalagi seorang isteri. Dia sadar belum memiliki kesiapan dalam hal itu. Xander masih memiliki dunia sendiri dan jelas tidak ada komitmen di dalamnya.
"Memangnya Kak Xander umur berapa?" tanya Ara yang sejak tadi diam. Dia tidak pernah jauh dari Zander dan Aron yang selalu membuntutinya ke mana pun. Dan Ara suka perhatian tersebut. Meski David selalu tersisih dan tidak memiliki tempat di sebelah Ara, hingga harus duduk di sofa lainnya.
"28 tahun, Sayang."
"Eh, udah tua, ya?" celetuk Ara polos. Tak lupa dengan mata yang mengerjap beberapa kali. Reaksi tersebut jelas mengundang tawa tertahan dari yang lain.
Xander melotot. Dia menatap Ara dengan tatapan tajamnya. Tak terima dikatakan tua.
Ara tak menyadari tatapan itu. Dia malah melirik Zander dan Aron bergantian. Dia menatap kedua kakaknya dengan kening berkerut samar. Seperti tengah memikirkan sesuatu.
"Kalo Kak Xander 28, Kak Aron dan lainnya berapa?"
"Aron 27, David 24, dan Zander masih 22," jelas Adam.
Ara hanya mengangguk pelan. Dia tidak berkomentar lebih tentang umur mereka. Melihat bagaimana Xander yang setia menatapnya tajam.
Padahal dia hanya mengatakan sebenarnya. Di Indonesia umur 28 tahun bagi lelaki sudah matang untuk menikah. Namun sepertinya Xander terlalu mengikuti budaya barat, di mana semakin tua semakin matang.
Jangankan menikah, kekasih saja Xander sepertinya tidak punya. Tanpa sadar, Ara sejak tadi menatap Xander dengan lekat. Ara memperhatikan bagaimana tampang kakak tertuanya. Mencari cela yang menjadi kekurangan lelaki itu hingga belum mendapatkan kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Brother (PINDAH KE DREAME)
General FictionAurora Putri memutuskan pindah dan tinggal bersama ayah kandungnya setelah sang ibu menikah dengan lelaki lain. Di bawah langit Manhattan, Ara dan kehidupan barunya ternyata tak selalu berjalan mulus. Dia harus banyak belajar menyesuaikan diri denga...