Bagian 2

24 4 0
                                        

"Kadang membunuh perasaan dengan cara halus lebih menyakitkan"

6 bulan berlalu, tiada hari yang Naura lewatkan tanpa bertengkar dengan Boy.

"Oh iya nanti pulang sekolah lo ada acara gak?" Tanya Caca pada teman-temannya.

"Gak ada kebetulan kenapa?" Tanya Hani.

"Biasa kita nonton ada film baru nih" Seru Caca dengan semangat.

"Gimana ra, lo ikut?" Tanya Hani.

"Iya iya deh gue ikut kalian" Ucap Naura Dengan nada pasrah nya.

Akhirnya sepulang sekolah mereka pergi ke salah satu mall terbesar di kota mereka.

Dikarenakan hari ini Naura tidak membawa motor, mereka bertiga pergi menggunakan angkutan umum.

Sesampai di bioskop, mereka langsung memesan tiket film yang akan di tonton. Mereka menunggu giliran di depan studio.

"Eh ra, gue pikir-pikir nih ya si Boy itu cute banget anjir!" Ucap Caca yang membuat mata Naura terbelalak.

"Apa lo bilang barusan gue gak denger?!" Ucap Naura dengan nada tak suka.

"Ahh lo mah gitu suka matahin semangat temen lo sendiri" Ucap Caca.

"Ya lagian lo ada ada aja, ya jelas lah Naura gak bakalan suka lo ngomong itu, orang dia aja benci banget sama si boy!" Ucap Hani menjelaskan.

"Awas aja lo sampe suka sama salah satu diantara mereka!" Ucap Naura mengancam Caca.

"Ra, lo jangan terlalu benci sama orang nanti malah lo yang jatuh cinta gimana?" Ucap Caca.

"Amit amit deh gue mah" Ucap Naura sambil bergidik.

Akhirnya pintu studio dibuka, tak lupa Naura membeli cemilan untuk didalam. Mereka menonton dengan asyik, sampai film selesai.

"Kemana dulu kita?" Ucap Hani.

"Makan?" Ucap Naura.

"Yuk boleh, tempat biasa aja yuk!" Ucap Caca.

"Hmm... Boleh deh" Ucap Naura.

Mereka bertiga pergi menuju caffe yang di tuju, mereka duduk di meja utama.

Dikejauhan sudah ada beberapa pasang mata melihat keberadaan mereka bertiga, itu geng Boy.

******

"Boy liat deh siapa yang baru masuk tuh" Ucap andre teman Boy.

"Liat aja gue kerjain tuh anak!" Ucap Boy sambil tersenyum licik.

"Boy lo mau tau cara membunuh musuh tanpa menyentuh?" Ucap Nino memberi ide.

"Eh emang lo tau? Jangan sok tau lo!" Ucap refan.

"Lo deketin dia, lo buat dia jadi suka sama lo.. Truss" Ucap Nino terpotong.

"Lo gila kali ya, gak mungkin lah gue suka sama tuh anak monyet!" Ucap Boy menolak.

"Ishh dengerin gue dulu kampret!" Kesal Nino. "Abis itu lu tinggalin!"

Will Be BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang