Bagian 4

21 1 0
                                        

"Disaat semua lukaku sudah kembali pulih, kau datang membawa luka baru"

2 minggu sudah Naura menjalin hubungannya dengan Boy. Naura selalu meluangkan waktunya untuk boy, tiada hari yang ia lewati bersama boy.

"Bro, gimana? Gue sampe sini aja ya ngerjain tuh anak?" Ucap boy pada Nino.

"Yaa terserah lo, kan ini keputusan lo. Karna emang niat lo kan mau bikin dia sakit hati kan?" Ucap Nino.

"Tapi gue kasian, gak tega gue" Ucap boy.

"Jangan bilang lo mulai suka beneran sama dia?" Tanya andre.

"Ya.. Yaa enggak bakalan lah bego!" Ucap boy kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Alah gausah boong deh sama kita-kita" Ledek refan.

"Terserah lo pada!" Ucap boy kemudian beranjak pergi.

Sedang kan ditempat lain ada yang sedang menguping pembicaraan mereka.

"Naura harus tau!" Ucap seseorang tersebut.

*****

Ketika Naura akan pergi ke perpustakaan, Akbar berjalan mengikuti Naura dengan cepat dibelakang.

"Raa?" Panggil akbar. Kemudian Naura menoleh kebelakang.

"Iya kak, kenapa?" Tanya Naura.

"Aku boleh minta waktu sebentar? ada yang mau aku kasih tau ke kamu" Ucap akbar.

"Hmm penting kah kak?" Tanya naura penasaran.

"Penting!" Ucap akbar.

"Yaudah yuk diperpustakaan aja ngomongnya" Ajak Naura.

Mereka berdua pergi ke perpustakaan sekolah, Beruntung disana tidak terlalu ramai, jadi mereka bisa lebih leluasa mengobrol yang sangat penting pun.

"Kaka mau ngomong apa?" Tanya Naura.

"Hmm ituu..." Ucap akbar ragu.

"Apa kak cerita aja?" Ucap Naura.

"Itu.. Boy" Lagi lagi akbar memotong.

"Boy? Kenapa dia?" Tanya Naura penasaran.

"Dia gak serius sama kamu, dia cuma bales dendam sama kamu ra!" Ucap Akbar.

Ya, benar sekali seseorang yang mendengar pembicaraan Boy dan teman-temannya adalah Akbar.

"Haha kakak ngaco aja deh, gak mungkin lah" Ucap Naura mencoba menyangkal.

"Ya aku sih terserah kamu, mau percaya apa enggak. Soalnya tadi aku denger sendiri mereka ngomong itu" Ucap akbar.

"Hmm nanti aku coba cari tau lagi deh. Btw makasih yah Kak infonya" Ucap Naura sambil tersenyum.

'Masa iya si yang dibilang kak akbar? Ah gak mungkin boy cuma mau bales dendam!' gumamnya.

"Yaudah aku pergi dulu ya ra, takut Sinta nyariin aku" Ucap akbar.

Will Be BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang