Zahra dan kak sinta berjalan menelusuri lorong rumah sakit menuju ruangan dokter Tiara,dokter yang sudah menjadi dokter pribadi Zahra sejak beberapa tahun lalu,"Tok..tok...tok"
"Masuk" jawab dokter Tiara dari dalam ruangan
"Assalamualaikum" salam ku dan kak Sinta seraya masuk ke dalam ruangan dokter Tiara
"Wa'alaikumussalam,eh Sinta tumben kamu pagi pagi keruangan saya" tanya dokter Tiara ke kak sinta
"Ia,ini gue lagi nganterin adek gue mau chak up" jawab kak Sinta ,kak Sinta dan dokter tiara sudah berteman sejak kuliah ,jadi wajar kalau mereka bicara seperti teman akrab,karna memang dari zaman kuliah mereka berdua sudah sangat akrab.
"Oh...tumben biasanya Abi kamu yang nganterin Zahra " tanya dokter Tiara
"Ia,tapi tiba tiba Abi ada kerjaan mendadak,jadi gue deh yang nganterin adek gue ke ruangan lo" jawab kak sinta,
"Hai..Zahra" sapa dokter Tiara sambil tersenyum,aku pun membalasnya dengan senyuman juga.
"Gimana keadaan lo akhir-akhir ini" tanya dokter Tiara mengalihkan pembicaraan nya ke Zahra
"Alhamdulillah baik dok" jawab Zahra sambil tersenyum
"Gak usah manggil gue dokter,panggil aja kak Tiara,gue kan teman Kaka lo" kata Tiara menyuruh Zahra agar tidak memanggilnya dokter
"Iya kak"
"Oh ya btw lo tahun ini lulus kan"
"Iya kak"
"Alhamdulillah,emangnya kamu mau lanjut di mana setelah ini" tanya kak Tiara
"Saya mau lanjut kuliah di tempat kak sinta yang dulu aja,biar lebih dekat sama rumah" jawab Zahra
"Ohh..bagus dong,tapi lo ingat ya lo jangan sering sering kecapean"
"Iya kak,itu pasti ingat kok"
"Woy ngobrol Mulu,kapan nih adek gue chak up" kata kak sinta memotong pembicaraan Zahra dengan kak Tiara
"Apaan sih lo sin ganggu aja" jawab kak Tiara tidak terima karna pembicaraannya terpotong
"Lagian lo lama banget,gue kan masih banyak kerjaan,kali nunggu lo bedua ngobrol sampe selesai bisa gak kelar kelar kerjaan gue" kata kak Sinta dengan sedikit penekanan
"Ya elah lo,santai aja kali " jawab kak Tiara
"Ya udah kak,kak Sinta keruangan kakak aja kak,Zahra bisa kok sendirian" kata Zahra memotong perdebatan mereka berdua
"Lo beneran dek,yaudah kakak tinggal ya,nanti kalau sudah selesai kamu langsung ke ruangan kakak ya! Jangan kemana mana dulu ,awas lo sampe pulang sendirian" kata Sinta memperingati Zahra biar gak pulang duluan
"Iya kak"
*******
Zahra berjalan melewati lorong rumah sakit setelah selesai chak up dengan kak Tiara ,ia berjalan menuju ruang kak Sinta karna kak Sinta sudah berpesan agar segera keruangannya,Zahra berjalan sambil mendengarkan murattal di HP nya dengan menggunakan earphone.
Bruk.....
Zahra tidak sengaja menabrak seorang pria.
"Maaf..saya gak sengaja" kata Zahra tanpa melihat wajah pria yang di tabraknya
"Iya gak papa,saya juga minta maaf karna gak hati hati jalanya ,sampai nabrak kamu,kamu gak papa kan"jawab pria yang di tabrak Zahra
" iya saya gak papa kok"jawab Tiara tetap tidak melihat wajah pria tersebut,ia tetap menundukan kepalanya
"Zahra" teriak kak Sinta dari lorong rumah sakit
"Lo di cariin kemana mana juga taunya disini" omel kak Sinta sambil berjalan menghampiri Zahra
"Sinta kamu kenal sama dia" tanya pria dengan suara yang sedikit berat
"Iya,dia adek saya namanya Zahra"
"Oh adek kamu,maaf ya tadi saya gak sengaja nabrak dia"
"Iya gak papa" jawab kak Sinta
"Oh iya dek ,kenalin ini dokter Rian " kata kak Sinta memperkenalkan
"Kenalin nama saya Muhammad Adrian ,panggil aja saya Rian saya dokter spesialis bedah" kata Rian memperkenalkan
"Zahra Almira akbar" kata ku memperkenalkan .
"Oh ya Zahra ,Sinta saya duluan ya ada pasien yang harus saya Operasi" kata dokter Rian seraya berjalan meninggalkan Zahra dan Sinta
"Dek kamu gak papa kan ,gak ada yang sakit kan" kata kak Sinta mulai khawatir
"Gak ada kok kak" jawab Zahra
"Beneran gak ada yang sakit" kata kak Sinta meyakinkan
"Iya beneran ,lagian tadi jatuh nya cuma pelan aja kok" kataku meyakinkan kak Sinta
"Beneran kan lo gak ada yang sakit"
"Iya...kak Sinta binti Danu akbar beneran gak ada yang sakit" kataku yang mulai gemes dengan kak sinta
"Yaudah kalau memang gak ada yang sakit,sekarang langsung ke ruangan kakak aja deh" kata kak Sinta
******(Ruangan kak Sinta)
"Dek kamu tunggu di sini dulu ya,ada pasien yang harus kakak tanganin" kata kak Sinta ,aku menurut dan duduk di sofa yang ada di ruangan kak Sinta sambil mendengar kan murattal Al-qura'an yang ada di HP ku,aku pun mulai terhanyut dengan indah nya lantunan al-qur'an yang ada di HP ku tanpa terasa Zahra mulai mengantuk dan pandangannya mulai pudar sampai akhirnya Zahra tertidur pulas sambil mendengarkan murattal Al-Quran
"Dek bangun" kata kak Sinta membangunkan Zahra ,tapi Zahra tidak bangun juga
"Dek bangun,ayo kita pulang" kata kak sinta membangunkan Zahra lagi ,tapi Zahra tetap tidak bangun juga
"Ya Allah dek,susah banget sih di bangunin kebiasaan deh " kata kak Sinta yang mulai kesal sambil mengguncangakan tubuh Zahra,Zahra pun mulai membuka matanya melihat kakaknya yang sedari tadi berdiri di depannya membangunkan Zahra.
"Alhamdulillah dek akhirnya lo bangun juga" kata kak sinta yang keliatanya mulai kesal.
"Kerjaan lo udah selesai kak" tanya Zahra yang baru aja bangun dari tidurnya
"Sudah,yuk kita pulang" kata kak Sinta mengajak pulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahar Untuk Zahra
Novela JuvenilKarna fisiknya yang lemah Zahra jadi tidak memiliki banyak teman ,dia hanya memiliki dua teman yang sangat setia padanya yaitu Alya dan Reva yang selalu setia berteman dengan zahra