2. Kenalan

135 6 0
                                    


Jan lupa vote comment❤
Happy Reading❤

---------------------------

  Aku membolak balikkan gadget ku karena pojok kanan layarnya pecah. Menampilkan goresan hitam yang tak mengenakan dilihat.

  Padahal sudah 3 tahun lamanya ponsel ini digunakanku. Suka duka apapun itu ada dalam note di ponsel ini.

  Dan sekarang dengan seenak jidat cowok belagu tersebut memecahkan layar ponselnya.

Aku mendengus sebal.

Lalu memasukkan ponselku kedalam laci meja.

Aku menenggelamkan kepalaku di kedua tangan sebagai tumpuannya.

Rasanya aku benar-benar kesal dengannya.

"Cha!". Teriak Tina dan Gita bersamaan.

Aku masih diam.

Tak lama kemudian mereka menggoyangkan lenganku dengan cepat.

Aku mendongakkan kepalaku. Melihat mereka dengan tatapan datar.
Mereka juga terkait dalam kasus pecahnya layar ponsel milikku.

"Cha gue minta maaf ya, yaa.. Gue ngga tau cha kalo akhirnya kek gini, maafin gue ya cha". Kata Tina memohon.

"Iya cha maafin gue juga ya", Kata Gita. Lalu dia diam sebentar memikirkan sesuatu.

"Eh tapi bagus juga lho cha. Kan kalo gini lo bisa pdkt sama si Albar. Jarang-jarang tuh cowok mau baik kek gitu". Cerocos Gita.

Aku memutar bola mataku malas tak ingin menanggapi.

Lalu kembali menenggelamkan kepalaku.

Sekarang giliran Tina yang menggoyangkan lenganku.

Aku masih diam.

"Yaudah deh cha. Mending gini aja kita  kantin aja yuk. Beli bakso nya pak Supri kan mayan bisa bikin moodbooster ngga bad mood gini. Lagian jamkos juga, pak Broto daritadi ga masuk lagi rapat kayanya deh. Yuk ah kantin aja!". Kata Tina memaksa.

Gita mengangguk setuju.

Aku berpikir sejenak.

"Gue yang traktir deh!". Seru Gita.

Seketika senyumku mengembang. Aku langsung berdiri tanda menyetujui.

"Giliran gratis aja". Kata Gita mencebik.

"Yaudah". Aku hendak kembali duduk.

"Eh jangan-jangan, gitu aja ngambek dasar!". Gita berceloteh.

"Yuk ah kebanyakkan drama deh lo berdua!". Ucapku lempeng dan dibalas jitakkan oleh mereka berdua.

---------------------

Di Kantin.

Kami memilih bangku di pojok kanan dan duduk disana.
Karena kantin lumayan rame. Mungkin kelas lain juga jamkos seperti kelasku, jadi banyak dari mereka yang memilih nongkrong dan makan di kantin.

My Sweet Boy [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang