Part 19

2.4K 350 24
                                    

Chaesoo💜


Happy Reading

"Dia benar-benar keterlauan. Apa yang tadi dia katakan kalian para pembuat masalah cepatlah pergi dari sini. Dia pikir dia siapa apa keluarganya yang memiliki toko itu? Berani sekali dia memperlakukan kita seperti ini"

Irene menggerutu sepanjang jalan dengan kedua tangan berkacak pinggang. Tak peduli tatapan aneh beberapa orang yang berpapasan dengannya.

"Aku tidak akan melupakan penghinaan ini Roseanne Park. Tidak akan pernah!"

Mereka masuk kesebuah restoran. Irene yang terus mendengus kesal. Bona yang melayangkan tatapan tajam dan tidak terima pada Jimin.

Dan Jimin yang terus menghindari tatapan Bona sedangkan Jisoo yang hanya diam dengan pikiran kosong.

"Park Hyeri, wanita ular itu aku juga sangat membencinya. Kalian lihat wajahnya yang menghina kita, tidak tahu sopan satun sangat melekat pada diri Kim Jisoo dan teman-temannya"

Irene meniru cara Hyeri berbicara. Dia menggeram muak dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Dia pikir dia siapa? Anak pejabat? atau anak dari orang yang sangat kaya? Dia bahkan bukan siapa-siapa. Apa dia masih bisa merendahkan kita setelah dia tahu hidupnya yang sangat menyedihkan itu. Lihat saja aku akan membalasmu Park Hyeri. Aku akan membalas perlakuanmu."

"Apa kau tidak bisa membahas hal lain selain Park Hyeri?! Tidak bisakah kau memandang dari sudut yang lain?"

Jimin muak mendengar sumpah serapah dari Irene. Dia akui ucapkan Hyeri memang menyakitkan tapi bagaimanapun juga dia adiknya. Dia tidak tahan mendengar kata-kata tidak kasar ditujukan untuk kakaknya.

"Sudut lain katamu? Dia tidak memiliki sudut baik Park Jimin kau harus tahu itu"

"Kau tidak mengenalnya kau tidak bisa menghakiminya seperti ini"

"Menghakimi apa? Apa kau juga mengenal dia dengan baik? Dan ada apa denganmu kenapa kau selalu membelanya? Kau tidak merasa terhina dengan kata-katanya?"

"Kata-kata yang mana? Tidak memiliki soapan santun? Bukankah memang kalian selalu bertindak seenaknya" Jimin meninggikan suaranya.

"Apa? Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu huh?!" kali ini Bona yang bersuara dia semakin tidak habis pikir dengan Jimin.

"Kau membelanya karena kau menyukainya kan? Benar kau menyukainya kan?"

"Jika iya lalu apa masalahnya?!"

Jimin menggebrak meja membuat ketiga wanita itu tersentak. Membuat mereka langsung menjadi bahan perhatian. Dia mendorong kasar kursinya segera pergi dari tempat ini.

Irene terduduk lemas dikursinya sama halnya dengan Bona.

"Dia benar-benar gila" komentar Bona.

Berbeda dengan Jisoo yang nampak biasa. Dia bisa mengendalikan rasa terkejutnya, reaksi Jimin adalah hal yang wajar.

Siapa yang akan tahan mendengar komentar buruk tentang saudara sedarahnya. Hanya saja yang membuatnya tidak habis pikir Jimin yang selalu lembut sirna tak tersisa.

"Kenapa keadaanya menjadi seperti ini? Kita kesini untuk bersenang-senang" Irene mengusap kasar wajahnya.

"Jiyeon-ah kenapa kau mengatakan itu padanya?"

Jisoo mengabaikan keluhan Irene. yang terlintas dibenaknya adalah Alasan Bona mengatakan hal yang selama ini menjadi rahasia pada Hyeri.

"Mengatakan apa? Pada siapa?"

Can You Love Me ? 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang