Free Day

106 33 29
                                    

Hari Ahad...
Gadis itu biasa menghabiskan pagi di hari liburnya untuk bersepeda di sekitar desanya.

"Mah, Reva berangkat ya" Reva meminta ijin ibunya untuk bersepeda.

"Jangan pulang terlalu siang, kamu belum sarapan lho" balas Rizka.

"Iya mah, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam."

Reva menikmati perjalanan sepedanya, desanya masih asri dan sangat cocok untuk bersepeda.

Sudah 30 menit Reva mengayuh sepedanya, Ia istirahat di bawah pohon dekat sungai.

"Reva" panggil seorang cewek di belakangnya.

"Santi... kok bisa ada di sini?" Tanya Reva.

"Iya tadi abis dari pasar, nih beli sayuran, lo ngapain di sini?" Santi balik bertanya.

"Owh, Saya istirahat lah capek.
Eh kamu gimana dah sembuh kan?" Tanya Reva.

"Udah nih alhamdulillah" Santi duduk di samping Reva.

"Anak baru itu namanya siapa?" Lanjut Santi.

"Namanya Rian, dan Dia seorang muallaf gitu" jawab Reva

"Waah, bagus lah... gimana orangnya? Ganteng gak, lo suka?" Tanya Santi.

"Hah? Enggak lah, mana mungkin saya suka sama dia, kita baru aja kenal" Reva menutupi raut mukanya yang mulai memerah.

"Hehe... awas lhu nanti suka, kan tak kenal maka tak sayang" Santi terkekeh meledek Reva.

"Ya udah deh, gue cabut dulu ya, belum masak nih... mau makan apa entar" lanjut Santi.

"Owh iya, saya juga mau pulang."

"Bay"

"Bay, sampai ketemu di sekolah" Santi.

Reva mulai mengayuh sepedanya menuju rumahnya. Jam setengah sembilan, Ia harus lekas sampai di rumah.

Adrian mengikuti Reva dari belakang, Ia membawa anak buahnya.

"Heh... lo serempet tuh Reva, tapi jangan keras-keras, buat Dia jatuh aja. Ntar biar gue yang nolong" bisik Adrian kepada anak buahnya.

"Siap boss... bisa gue atasi" balas anak buahnya.

Anak buah Adrian mulai mengejar Reva dari belakang, ia melajukan kencang motornya dan menyerempetkannya ke sepeda Reva.

Brukkkkk!!!!

"Arghhh... hei! Berhenti!!" Reva terjatuh, Ia mencoba berteriak. Kakinya lecet dan tidak mampu membuatnya berdiri.

"Sini gue bantu" Adrian datang dan membantu Reva berdiri.

"Makasih ya" Reva membalas dengan menahan sakit dikakinya.

"Setelah ini lo bakal berhutang budi sama gue, dan lo bakal jadi milik gue, Reva" batin Adrian, Ia merasa sangat puas karena rencananya berhasil.

"Ayok, gue anter ke rumah lo" lanjut Adrian.

Ia pun membawa Reva dengan mobilnya dan menaruh sepeda Reva di atas mobilnya.

########

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Rizka.
"Eh... nak Adrian, Reva kenapa?" Tanya Rizka.

"Ini Reva tadi jatuh tante, diserempet motor... untuk saya melihatnya tante, dan langsung saya anter pulang" jawab Adrian seraya membantu Reva duduk di sova.

"Ya ampun... makasih banyak nak Adrian, klo gak ada nak Adrian mungkin gak tau siapa yang nolong Reva" balas Rizka.

"Saya gak papa mah, cuma lecet sedikit toh nanti juga sembuh" Reva merasa terusik dengan Adrian, Ia merasa Adrian hanya pura-pura dan ingin mencuri perhatian keluarganya padanya.

"Nggak papa gimana... udah tuh bilang makasih ke nak Adrian" balas Rizka

"Iya makasih" jawab Reva singkat.

"Maafin Reva ya nak Adrian, Dia emang suka gitu anaknya" Rizka.

"Iya nggak papa tante, ya udah saya pamit ya tante, Reva" lanjut Adrian

"Nggak dari tadi aja" batin Reva.

"Owh iya nak Adrian, sekali lagi makasih banyak ya" balas Rizka.

"Iya tante, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Rizka.

Adrian keluar rumah Reva dengan perasaan bangga karena Ia telah berhasil mendapatkan hati ibu Reva.

"Rev... kok diem aja sih, nak Adrian baik lho udah nolongin kamu, mau anter kamu ke rumah juga" Rizka.

"Nggak papa mah, Reva mau ke kamar dulu ya" Balas Reva dengan malas.

"Ya udah, obatin dulu tuh, nanti mamah anter sarapannya ke kamar kamu" balas Rizka.

"Iya mah"

########

"Nih bagian lo, kerja bagus" Adrian memberikan bayaran kepada anak buahnya tadi.

"Thanks boss..."

"Udah pergi sono!" Adrian.

Mereka pun bubar dan Adrian pulang dengan senyuman bangga.

########

Bingung...
Reva bingung harus berbuat apa
Perlakuan Adrian terhadapnya terlalu baik.
Namun Ia masih tak yakin dengan Adrian...
Entahlah... Terik matahari sudah membuatnya gerah...
Biarkan waktu yang akan menjawab...

Bersambung....

RETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang