Dia lagi..

160 49 36
                                    

Suasana kelas masih sangat sepi, rupanya Reva datang terlalu pagi.

"Ah, nunggu yang lain di taman aja deh, daripada di kelas sendiri kan horor" batin Reva.

Reva duduk di taman sambil mengulang-ulang hafalan qur'annya. Ia tak sadar Adrian sudah berdiri di depannya sedari tadi.

"Hei cantik, fokus amat... liat tuh dah jam berapa, ayok masuk" pinta Adrian

"Hadeeh, dia lagi" batin Reva. "Duluan aja" jawab Reva dengan nada ketus.

"Ya udah" bukannya pergi, Adrian malah duduk di samping Reva. "Aku tunggu kamu aja ya, my princess" lanjut Adrian.

"Maaf, bisa gak sih gak usah ganggu saya" balas Reva dengan nada kesal. "Permisi" Reva melanjutkan seraya langsung beranjak pergi ke ruang kelas.

"Awas aja, bakal gue buat loe bertekuk lutut sama gue Reva" batin Adrian, dan ia pun langsung menyusul Reva ke kelas.

Adrian dan Reva satu kelas, MIA2. Adrian selalu mencoba menggoda Reva namun Reva kebal dengan semua kata-kata palsu Adrian, baginya ia adalah cowok fakboy yang seenaknya sendiri sama cewek.

        
                  ########

Jam istirahat, semua keluar kelas terkecuali Reva. Ia sedang tidak mood untuk makan. Reva membuka Al-qur'annya dan mulai meramal doa hafalannya.

"Brekkk" gebrakan seorang cewek di meja Reva, membuat ia kaget dan spontan menutup qur-annya.

"Putri?, ada apa?" Tanya Reva kepada cewek di depannya yang tidak lain adalah pacar Adrian.

"Iya, kenapa kaget? Harusnya gue yang tanya, loe tadi ngapain di taman berdua sama Adrian hah?" Tanya Putri dengan raut muka yang merah. "Owh, gue tau, loe mau nyari kesempatan kan ngrebut Adrian dari gue, ya kan?" Lanjut Putri.

"Astaghfirullah Putri, Saya gak ada maksud apa-apa, cowok kamu aja yang ngejar-ngejar saya" jawab Reva.

"Alah, gak usah ngeles deh loe, bilang aja suka pake ngeles segala"

"Maaf Put, saya gak tertarik sama sekali dengan Adrian, toh saya masih punya Allah yang bersama saya. Insyaf Put, dia itu cowok gak bener suka mainin cewek seenaknya". Jawab Reva mencoba meyakinkan Putri.

"Heh, loe gak usah sok nyeramahin gue ya, gue lebih tau dari pada loe. Cabut sana! Gue dah muak liat muka loe" ketus Putri.

"Saya cuman nyaranin, permisi assalamualaikum" balas Reva seraya pergi meninggalkan Putri.

"Hmm" Putri membalas tanpa menjawab salam Reva, ia masih muak dengan Reva.

                    ########

Reva terdiam di kursinya, ia memikirkan kejadian tadi dengan Putri.

"Hei!" Santi membuyarkan lamunan Reva. "Ngelamunin apaan sih serius amat, cowok ya? Hehe.." celetuk Putri yang juga sekelas dengan Reva.

Mereka duduk sendiri-sendiri dan Reva duduk di kursi paling belakang.

"Hah? Gak lah, gak ngelamunin siapa-siapa kok, cuman lagi mikir pelajaran aja" Reva mencoba menyembunyikan permasalahannya dari Santi.

"Owh..gue aja gak habis pikir tuh guru ngasih materi nggak tiba-tiba ngasih tugas banyak banget" balas Santi.

"Ehh, denger-denger anak baru yang mau sekolah di sini besok dia masuk lho" lanjut Santi.

"Yang pernah kamu omongin di kantin?" Balas Reva.

"Iya, katanya besok dia mulai sekolah, dah gak sabar nih pengen liat orangnya kayak gimana" jawab Santi

"Udah lah yuk pulang, tugasnya dikerjain di rumah aja" pinta Reva dengan nada malas. Ia tak ingin membahas apa pun tentang cowok, cukup kejadian hari ini membuatnya lelah.

Bersambung....

RETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang