Aku sudah ada di gate kedatangan.
Senyum ekstra lebar dari Shin Yeong terus diperlihatkan semenjak dari pesawatnya mendarat di Bandara. Dirinya sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya yang satu bulan ini hanya berbincang via telefon juga video call karena kesibukan mereka.
Sejak keduanya memutuskan untuk berpacaran dua bulan lalu, Shin Yeong terbiasa selalu bersama Yeon Seok. Berlibur hanya berdua sangat cocok untuk mereka, bisa saling mengenal satu sama lain dengan baik juga saling mengetahui kebiasaan kecil yang diam-diam dirindukan oleh Shin Yeong.
Selama tiga puluh empat hari, lima belas jam, tiga puluh menit dua puluh detik mereka habiskan selalu berdua. Mulai dari bangun tidur hingga kembali pergi tidur selalu bersama, berbincang, bercanda hingga dengan kompak menjahili orang lain.
Mereka pasangan yang sangat cocok dalam segala hal, hingga akhirnya mereka sepakat untuk terus memiliki jadwal travelling selama satu bulan dalam satu tahun. Jika tidak ada kendala hal apapun, mereka akan travelling satu bulan penuh mengunjungi Amerika Selatan di tahun depan.
Hidupnya kali ini benar-benar diluar dugaannya, dirinya tidak menyangka sama sekali jika gaya pacaran kali ini sangat menyenangkan. Berbeda 360 derajat dari semua mantan-mantan kekasihnya. Yeon Seok benar-benar pria yang tepat untuknya, sebagai kakak, sebagai teman juga sebagai kekasih yang sangat baik.
Pintu gate kedatangan terbuka dengan lebar, sambil mendorong koper yang cukup besar mata Shin Yeong mulai menelusuri sosok yang selalu dia pikirkan saat dirinya bekerja di London. Matanya sudah menemukan apa yang dia cari, pria itu tengah menelefon dan detik itu juga mata mereka terkunci satu sama lain.
Dengan langkah ringan Shin Yeong langsung menuju Yeon Seok yang sepertinya segera menutup sambungan telefon tersebut. Senyum ekstra lebar dia perlihatkan dengan begitu cemerlang sebelum Shin Yeong memutuskan untuk meninggalkan kopernya dan berlari kecil terlalu bersemangat menuju Yeon Seok.
Satu keajaiban bagi seorang Ahn Yeon Seok karena bisa mempertahankan hubungan dalam jarak jauh, dirinya tidak menyangka bisa menjalani LDR walau hanya satu bulan dengan Kim Shin Yeong.
Shin Yeong terpaksa harus pergi karena ada jadwal ulang shooting pada salah satu program acara di kantor lamanya bekerja, sebagai seorang CEO rasa-rasanya Yeon Seok ingin membayar orang lain untuk bisa menggantikan posisi Shin Yeong. Dia bahkan berniat untuk membeli saham kantor lama Shin Yeong tapi digagalkan oleh Ji Yeong yang selalu menasehatinya agar lebih bersabar.
Dua puluh lima hari, delapan jam, sepuluh menit dirinya tidak bisa melihat dan merasakan wajah Kim Shin Yeong. Apakah perasaan Shin Yeong akan berubah? Atau mereka tidak memiliki chemistry lagi?
Hal-hal kecil yang membuat Yeon Seok kesal setengah hidup.
"Oppa!" panggil Shin Yeong yang langsung berhambur memeluk Yeon Seok dengan erat, mengaitkan kakinya pada pinggang pria yang memiliki tinggi 185 cm tersebut. Mencium aroma yang terlalu sangat dirindukan olehnya.
"Neomu neomu neomu bogoshipposo!" peluk Shin Yeong dengan erat pada leher pria itu, membuat Yeon Seok hanya bisa tertawa dan membalas pelukan wanitanya.
Butuh waktu yang cukup lama untuk mereka melepas pelukan rindu tersebut dan semua pertanyaan keraguan itu menguap begitu saja. Shin Yeong segera tersadar ketika kakinya sama sekali tidak berpijak, dirinya segera turun untuk melihat Yeon Seok yang sama sekali belum bersuara. Protes terhadap berat badannya atau cekikan pada lehernya, pria itu justru terlihat menikmatinya.
Merasa terlalu sunyi, Shin Yeong memutuskan melepas pelukannya dan memperhatikan wajah Yeon Seok dengan cermat. Tidak ada yang aneh, kecuali kantung mata pria itu yang terlihat lelah.
YOU ARE READING
#5 Amazing You
Fanfic- Kim Shin Yeong - Wanita mandiri yang mulai merindukan hadirnya seorang suami. Berkali-kali gagal dalam membina hubungan membuatnya meragukan adanya perasaan cinta. Hingga suatu hari dirinya menemukan sosok yang membuatnya jatuh cinta. - Ahn Yeon...