Lagi~

10 2 0
                                    

Sore ini Aurin sudah bersiap-siap dengan kemeja polos biru muda,celana jeans dan sepatu Convers putihnya, rambutnya digerai tak lupa pula tas selempang putihnya yang cukup untuk menyimpan dompet dan ponselnya. Cukup simple penampilan Aurin hari ini, ia diajak Bergio ke pasar malam hari ini.

Entah kenapa sikap pacarnya itu begitu berubah,bahkan saat mereka pacaran pertama kalinya ia tak pernah diajak kemanapun. Tapi ini yang Aurin mau selama ini,akhirnya Bergio bisa berubah.

Tak hentinya Aurin senyum-senyum sendiri di depan kaca riasnya seperti orang kerasukan. Ia benar-benar bahagia hari ini jadi ia berdandan sebisanya, kemampuan dandannya sangat memprihatinkan,jadi ia hanya memakai dandanan sekolah. Sedikit pelembab wajah,bedak bayi dan lip balm berwarna pink agar bibirnya tidak kering dan juga terlihat segar.

Dering ponsel terdengar di telinga cewek yang sedang berbunga-bunga itu. Langsung saja ia mengangkat telepon yang pastinya dari Bergio.

Halo Rin

Iya Gio

Udah siap belum?

Udah nih. Gio udah sampe mana?

Lagi di mini market,beli air. Haus.
Bentar lagi sampe.
Tunggu bentar.

Oke deh. Aurin tunggu di pager
Luar ya!

Hm

Tutt...tutt....

Sambungan telepon pun terputus. Aurin langsung bergegas ke pagar depan kosannya setelah mengunci kamarnya.

Lima menit kemudian deru motor terdengar membuat cewek itu menoleh dan tersenyum lebar melihat pacarnya datang.

"Ayok" ajak Bergio.

Setelah Aurin menaiki motor dengan aman, mereka pun melaju ketempat tujuan.

~ ~ ~

Berbagai permainan menantang adrenalin dan menyenangkan sudah di depan mata kedua pasangan itu,tak lupa juga macam-macam jenis makanan yang tampak sangat menggoda perut, dijual disana.

Mereka tak saling menggandeng tangan karena,masih terasa canggung untuk keduanya. Mata Aurin terlihat sangat berbinar.

"Waaah seneng banget deh. Aurin mau makan permen kapas sambil naik komidi putar. Yayayaa?? Pliss." Mohon Aurin dengan mata yang tak lepas dari permainan itu,sedangkan Bergio memperhatikan wajah senang Aurin sambil tersenyum.

"Yaudah ayo beli permen kapasnya. Tapi komidi putarnya lo aja yang naik, itu permainan cupu." Ujar cowok itu.

"Iiih kok gitu sih? Kan kita dateng berdua , Gio harus ikutan dong." Tolak Aurin, karena ia ingin sekali manghabiskan waktu yang menyenangkan di hari pertamanya diajak jalan.

"Gak mau gue. Lo aja,gue tungguin. Gak usah ngebantah naik aja." Jawab Bergio lagi. Dan Aurin sudah pasrah kalau sudah begini.

"Eum.. yaudah deh. Tapi nanti pas Aurin muter deket Gio, Gio langsung ngevideo atau fotoin Aurin yah. Boleh gak?" Final cewek itu.

"Udah sana ngntri, ntar keburu rame."

Setelah Aurin duduk di kuda komidi putar, Bergio memposisikan kamera ponselnya untuk memotret Aurin yang tersenyum kepadanya sambil memakan permen kapas ditangannya. Setelah semua penumpang naik kuda pun berputar dengan perlahan hingga cukup cepat.

Seperti permintaan Aurin, Bergio memotret dan merekam cewek itu dengan berbagai pose,tersenyum lebar, membentuk jarinya peace, menggembungkan pipi dan masih banyak lagi. Cowok itu tertawa pelan antara senang dan gemas melihat pacarnya yang begitu ekspresif.

Setelah beberapa menit memainkan komidi putar para pegunjung pun turun termasuk Aurin. Cewek itu langsung menghampiri Bergio.

"Gio tadi tuh seru banget loh. Ya agak pusing sih tapi beneran seru deh. Sambil makan permen kapas juga lagi! Aurin mau lihat foto sama video yang tadi dong,Jangan-jangan jelek lagi mukanya hehe." Ceritanya panjang lebar.

"Emang seseru itu ya? Tadi udah gue foto sama videoin. Tapi emang jelek semua sih muka lo." Ejek Bergio dan memberikan ponsel Aurin. Padahal semua foto dan video yang tadi ia rekam sudah ia kirim ke ponselnya.

"Iiih bagus kok muka Aurin, karna udah mulai malem aja agak gelap." Bantah cewek itu kesal,bibirnya dikerucutkan.

"Aku mau naik biang lala. Yuk, kali ini Gio gak boleh nolak ya. Aurin takut sendirian." Ujar cewek itu lagi dan Gio pun mengiyakan.

Kini mereka sudah ada di dalam biang lala. Aurin sangat senang,ia membuka kamera ponselnya dan mulai berselfie ria,memotret Bergio diam-diam hingga membuat video pemandangan dari atas sana.

Setelah menghabiskan beberapa jam di pasar malam,dengan berbagai permainan seru dan momen yang tak akan terlupakan bagi keduanya. Mereka pun memutuskan untuk pulang pada pukul 20:15.

~ ~ ~

"Bye Gioo. Hati-hati di jalan ya,jangan ngebut." Ujar Aurin setelah Bergio melaju.

Ia berjalan melewati pos satpam dan baru saja ingin membuka pintu kamarnya, ia menendang sesuatu pelan. Tatapannya menatap benda yang ditendang. Itu kotak yang sama. Kini cewek itu yakin ia benar-benar di teror.

Setelah masuk ke kamarnya,dengan hati-hati Aurin membuka kotak itu,takut kalau isinya darah lagi walaupun tak asli. Ternyata hanya ada selembar kertas berisi alamat.

I

si kertas :

Jln.Anggrek,gudang tua di samping sawah.

Datanglah sendirian,ada yang harus dibicarakan. Ingat SENDIRI.

Aurin berpikir sejenak. Kali ini ia tak boleh dengan bodohnya mengikuti apa kata orang yang bahkan tak pernah ia lihat. Dan sudah ia putuskan untuk tak pergi ke sana jika tak ada kaitannya dengan Bergio,karena ia tak tahu hal apa yang akan terjadi nanti.

◇ ◇ ◇
Huwaaa udah mau tamat ni ceritanya guysss!!! Aku jadi gasabar nulis konfliknya😆

Heyoo ridersku yang budiman🤗
Tetep semangat ya karantinanya. Ya walaupun sangat membosankan awokwok🤣 tapi masih banyak kok kegiatan lain yang cukup produktif dan seru buat ngisi waktu kosong. Contohnya ikutin resep masakan yang ada di youtube atau tiktok,belajar make up atau mungkin belajar nulis cerita kayak aku sekarang hehe😆❤ semangat ya guyss!!

Nah menurut kalian part kali ini gimana?
Btw,jangan lupa vote dan komen yah😁

Luv❤



THANK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang